Berita Riau
Pembicara dari Malaysia, Unilak Gelar Seminar Perspektif Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Hadirkan pembicara dari Malaysia, Universitas Lancang Kuning (Unilak) gelar seminar perspektif menghadapi revolusi industri 4.0
Penulis: | Editor: Nolpitos Hendri
Pembicara dari Malaysia, Unilak Gelar Seminar Perspektif Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Teddy Tarigan
TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hadirkan pembicara dari Malaysia, Universitas Lancang Kuning (Unilak) gelar seminar perspektif menghadapi revolusi industri 4.0.
Fakultas pertanian Universitas Lancang Kuning menggelar seminar antar bangsa yang menghadirkan pembicara dari Internasional Business School Universiti Teknologi Malaysia, Prof,Dr.Asan Ali Golam Hassan, di aula Pustaka Unilak Sabtu (3/11/2018).
Baca: 271 Sanksi Tilang Selama Enam Hari Operasi Zebra Muara Takus 2018 Digelar Polres Inhu
Baca: Kisah Mahasiswi Cantik Asal Pulau Rupat Kuliah di Perantauan
Seminar ini mengangkat tema perspektif pertanian menghadapi revolusi industri 4.0 .
Selain pembicara asal Malaysia, Faperta Unilak juga mengundang dua narasumber lainnya yaitu dari ketua Perhepi (perhimpunan ekonomi pertanian Indonesia) Pekanbaru Dr.Ir.Ujang Paman M.Sc dan ketua Peragi (perhimpunan agronomi Indonesia Riau) Riau Dr.Ir.Anthony.
Acara seminar dibuka langsung oleh rektor Unilak Dr.Hj Hasnati.
Tapi juga hadir dekan Faperta Dra. Enny Mutryarny.M.P, guru besar fakultas pertanian Prof Dr.Syafrani, jajaran dekan, wakil dekan,dosen di lingkungan Unilak.
Baca: Fly Over Pekanbaru Mulai Pemasangan Girder, akan Diresmikan di Hari Bakti PU
Baca: 500 Lebih Warga Bengkalis Gelar Aksi Bela Kalimat Tauhid
Rektor Unilak dalam sambutan membuka acara mengatakan pertanian menjadi sektor penting bagi pendapatan devisa negara.
"Setengah petani kehilangan pekerjaan karena kemajuan teknologi pertanian yang menggantikan peran tenaga petani tradisional. Menghadapi itu tuntutan kreatifitas, penggunaan teknologi digital bagi petani menjadi penting." Ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan melalui seminar ini mahaiswa juga bisa belajar lebih terhadap keterkaitan industri dalam mendorong bidang pertanian di Indonesia.
"Di Indonesia mengalami bonus demografi, petani tradisional masih banyak ditemui di Indonesia. Teknologi sudah ada di Indonesia tetapi akses petani untuk mendapatkan teknologi yang belum terpenuhi. Disinilah peran fakultas pertanian menjadi garda terdepan yang menerima dan memproses dampak revolusi industri 4.0 sekaligus nantinya bertujuan untuk mendistribusikan kepada petani petani di daerah daerah" ujar Rektor.
Baca: Jadwal CAT SKD Pelamar CPNS 2018 Pelalawan di Hotel Labersa
Baca: Status Sungai Indragiri Siaga Dua, Bupati Inhu Turun Tinjau Lokasi Banjir
Ditempat yang sama dekan faperta Dra. Enny Mutryarny.M.P, mengatakan tujuan seminar untuk memberikan wawasan khususnya kepada mahasiswa dan memahahi masuknya era revolusi industri yang melahirkan komputerisasi di bidang pertanian.
"Peserta seminar berjumlah dari 250 yang terdiri dari dosen, dan mahasiswa Gaperta. Saat ini teknologi telah mempermudahkan aspek aspek kehidupan manusia, dengan ditandai dengan teknologi digitalisasi dan internet" ujar Dekan.
Di tambahkan Enny, fakultas pertanian perlu beradaptasi untuk menjawab tantangan kedepannya, dengan visi menjadi fakultas pertanian yang unggul tahun 2030 berlandaskan Budaya Melayu.
Acara seminar berlangsung lancar dimana peserta mahasiswa mendapatkan informasi dan pengalaman tentang kemajuan teknologi pertanian langsung dari tiga narasumber, dan juga di beri kesempatan untuk bertanya.
Diakhiri acara dekan faperta Unilak memberikan cendramata kenang-kenangan kepada narasumber. (*)