Ini Upaya Facebook Hadapi Akun Palsu
Facebook Journalism Project merupakan event yang berlangsung jelang Konferensi Digital Media Asia (DMA) 2018 8-9 November.
Penulis: hasanah samhudi | Editor: Sesri
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Hasanah Samhudi
TRIBUNPEKANBARU.COM, HONG KONG - Facebook berusaha melindungi kepentingan followernya dengan mengawasi informasi-informasi yang bermunculan di media sosial ini.
Informasi atau konten yang diperkirakan akan mengurangi integritas Facebook bisa jadi akan dikurangi atau bahkan dicabut (remove) dari facebook.
“Misalnya informasi atau konten terkait akun palsu, ujaran kebencian, pornografi anak,” ujar Chiman Ng, mantan wartawan yang kini menjadi media partnership Facebook, pada acara Facebook Journalism Project yang berlangsung di Hong Kong, Rabu (7/11/2018).
“Termasuk juga kami keluarkan pelaku misinformasi yang bertujuan mencari uang,” katanya.
Chiman bicara banyak mengenai Newsfeed di Facebook, mulai dari nilai-nilainya, cara kerja newsfeed, hingga upaya-upaya mempertahankan integritas informasi tersebut.
Baca: 50 Juta Akun Diretas, Cek Facebook Anda Sekarang! Silahkan Ikuti Langkah Berikut
Baca: Tips dan 10 Cara Mudah Menggenali Hoaks dari Facebook
Mencabut atau mengeluarkan informasi-informasi tadi adalah satu di antara beberapa cara untuk mempertahankan integritas newsfeed. Cara lain mengurangi konten-konten ini melalui pengecekan.
“Kami mencabut 95 halaman yang melanggar kebijakan SPAM,” ujarnya.
Pihaknya memanfaatkan teknologi, laporan users, dan fact checker untuk melacaknya.
Facebook Journalism Project kemarin merupakan event yang berlangsung jelang Konferensi Digital Media Asia (DMA) 2018, pada 8-9 November.
Program Facebook ini merupakan upaya untuk meningkatkan kerjasama dan hubungan antara Facebook dengan industri media.
Termasuk sharing informasi keberhasilan media-media lain serta perkembangan media sosial semisal facebook, instagram, video.
Konferensi DMA 2018, seperti tahun-tahun sebelumnya diadakan oleh Asosiasi Suratkabar dan Penerbit Sedunia (WAN-IFRA).
Sekitar 20 wartawan Indonesia dari Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, dan Jakarta yang menjadi peserta RGE Journalism Workshop 2018 pun menjadi peserta pada acara Konferensi DMA 2018 dan Facebook Journalism Project.
Ini berkat kerjasama antara WAN-IFRA dan RGE, induk usaha RAPP yang beroperasi di Riau.