Pekanbaru
Hujan Guyur Pekanbaru, Tinggi Genangan Air di Kantor Lurah Simpang Baru Selutut Orang Dewasa
Hujan Guyur Pekanbaru, Tinggi Genangan Air di Kantor Lurah Simpang Baru Selutut Orang Dewasa
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru Rabu (14/11/2018) hingga Kamis (15/11/2018) dini hari tidak hanya membuat sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru terendam air.
Air juga menggenangi sejumlah perkantoran pemerintahan.
Seperti yang terpantau di Kantor Lurah Simpang Baru, Jalan Soebrantas, Kecamatan Tampan.
Air setinggi lutut orang dewasa menanggenangi kawasan ini mulai dari gerbang masuk hingga ke dalam kantor.
Meski air masuk hingga ke dalam kantor, Lurah Simpang Baru, Rein Rizka Karvy tidak melibur pegawainya.
Lurah yang akrap disapa Iren ini memastikan kantornya tetap buka seperti biasa meski kondisi kantornya digenangi air.
"Pelayanan tetap seperti biasa, tidak kita liburkan," katanya.
Baca: Jumlah Pengungsi Banjir di Inhu Bertambah, Kepala KPBD Inhu: Ada 10 Ribu Jiwa Jadi Korban Banjir
Baca: VIDEO: Jalan HR Soebrantas Pekanbaru jadi Langganan Banjir Setiap Musim Hujan
Iren mengungkapkan, kontur tanah yang lebih rendah di sekitar kantornya menjadi penyebab banjir.
Tidak heran jika setiap ada hujan lebat Kantor lurah simpang baru selalu menjadi langganan banjir.
Namun kondisi banjir saat ini dinilai tidak separah sebelumnya.
Sebab sejak beberapa waktu belakangan ini pihaknya bersama masyarakat rutin melakukan gotong royong.
"Biasanya hujan satu jam aja sudah banjir. Kalau sekarang hujan 3 jam baru banjir. Sejak gotong royong kemarin memang ada sedikit perubahan," katanya.
Baca: Hujan Sejak Rabu Sore di Kampar, 15 Rumah dan Kolam Warga Terendam Banjir hingga 1 Meter
Baca: VIDEO: Sejumlah Sepeda Motor Mogok saat Terbos Banjir di Suka Karya Pekanbaru
Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat, meski sejauh ini upaya pembersihan drainase dengan cara bergotong royong sudah dilakukan, namun tetap saja kantornya menjadi langganan banjir.
"Tidak bisa lagi, karena kondisi tanah memang di kantor ini lebih rendah dari jalan," ujarnya. (*)