Rokan Hulu
Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Dulu Dikenal Sebagai Anak Baik oleh Guru Sekolahnya
Ternyata pria tersebut selama ini dikenal berperilaku baik oleh orang-orang yang mengenalnya di Rohul.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Dony Kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN - Pembunuhan sadis yang dilakukan oleh HS terhadap satu keluarga di Bekasi Jawa Barat membuat gempar masyarakat.
Tak terkecuali di Rokan Hulu (Rohul), Riau, tempat HS selama ini dibesarkan dan menimba ilmu.
Namun ternyata pria tersebut selama ini dikenal berperilaku baik oleh orang-orang yang mengenalnya di Rohul.
Baca: Sering Dimarahi Jadi Alasan HS Lakukan Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Bahkan mantan guru dan temannya di Rohul kaget mendengar tindakan sadis yang dilakukan HS.
HS pernah menimba ilmu di SMAN 1 Kunto Darussalam.
Seperti yang diungkapkan oleh seorang guru di SMAN 1 Kunto Darussalam, Robinson mengaku kaget.
Ia seakan tak percaya bahwa pelaku dari pembunuhan satu keluarga yang berada di Bekasi, Jawa Barat tersebut adalah HS, murid yang pernah dia ajar.
"Kami sebagai guru saja kaget Bang, Seakan gak percaya. HS itu anaknya baik gak pernah buat ulah. Apalagi orangnya juga pendiam," sebutnya, kepada Tribunrohul.com, Sabtu (17/11/2018).
Baca: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ditangkap: Pakai Alat Apa HS Habisi Korban?
Guru Olahraga ini juga mengungkapkan, HS merupakan anak yang tergolong pendiam dan tidak pernah membuat onar, terkait dengan proses belajar mengajarnya sewaktu di SMAN 1 Kunto Darussalam.
Robinson mengaku, nilai sekolah HS terbilang standar dalam artian nilainya tidak terlalu di bawah atau di atas. Namun ia terbilang aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.
"HS itu anaknya aktif apalagi di bola kaki, HS itu memang hobinya bola kaki. Jadi kalau ada pertandingan atau olah raga bola kaki dia seperti yang paling semangat," imbuhnya.
Robinson masih seakan tak percaya jika HS merupakan pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut.
Saat mendengan berita bahwa HS pelakunya, sontak HS menjadi bahan pembicaraan para guru di sekolah.
Dirinya berharap, apa yang saat ini dialami oleh HS bisa dijadikan pembelajaran hidup baginya, dan pihaknya juga menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pihak berwajib.
