Ditanya Pilih Jadi Cebong atau Kampret, Begini Jawaban Yusril Ihza Mahendra
Dalam kesempatan tersebut, Yusril menceritakan awal mula ia menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Yusril Ihza Mahendra menjawab pertanyaan terkait cebong dan kampret yang sebutan tersebut kerap beredar di media sosial jelang Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkanya saat saat menjadi tamu di acara E-Talkshow tvOne, Jumat (8/12/2018) malam.
Yusril mengaku jika ia tak mengharapkan jabatan untuk dirinya sendiri ketika ditawari menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
Yusril menuturkan, ia hanya berharap agar PBB bisa kembali masuk ke DPR dan memiliki fraksinya sendiri.
"Saya tidak berharap jabatan untuk saya sendiri. Target saya sebenarnya begini, PBB bisa masuk ke DPR dan punya fraksi sendiri," kata Yusril seperti yang dilansir dari Tribun Jateng.
Yusril mengaku tidak berharap mendapatkan jabatan karena sebelumnya ia sudah pernah menduduki sejumlah jabatan.
"Saya tidak berharap banyak lagi, saya sudah menjadi menteri tiga kali, sudah jadi anggota DPR, jadi anggota MPR, ditawari jadi Duta Besar beberapa kali saya enggak mau," jelasnya.
"Nanti saja 2024 saya maju jadi calon presiden," tambah Yusril sambil tertawa.
Dalam kesempatan tersebut, Yusril menceritakan awal mula ia menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Begini Tanggapan Ustaz Abdul Somad Adanya Kubu Kampret & Cebong yang Kerap Panaskan Media Sosial
Baca: Ibu Suapi Anaknya Makan Kecebong Hidup-Hidup Bikin Heboh, Padahal Ada Bahaya Ini Dibaliknya!
Yusril menyebutkan jika awalnya ia mendapatkan tawaran untuk menjadi kuasa hukum Jokowi dari Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
Yusril mengungkapkan, ia menerima tawaran tersebut karena menurutnya, saat itu apa yang ditawarkan tim Jokowi-Ma'ruf adalah yang terbaik.
Yusril mengakui, ia harus segera menetukan pilihan saat itu.
"Saya memilih ke yang paling ringan saat ini. Saya terima saja sebagai lawyer Pak Jokowi, tapi posisi beliau sebagai calon presiden, bukan sebagai penasihat hukumnya presiden ya," tegasnya.
Namun, Yusril juga menjelaskan jika posisinya saat ini adalah sebagai penasihat hukum saja, bukan timses.
"Ya saya berada di luar timses, jadi bukan sebagai timsesnya pak Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.