Miris Lihat Dunia Pendidikan, Gadis Cantik Pekanbaru ini Berencana Bangun Pustaka Keliling

Gadis muda dan cantik ini fokus dalam mencari solusi atas persoalan yang ada dunia pendidikan Kota Pekanbaru.

Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
zoom-inlihat foto Miris Lihat Dunia Pendidikan, Gadis Cantik Pekanbaru ini Berencana Bangun Pustaka Keliling
DOKUMENTASI PRIBADI
Wan Aniska Ariyati

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU-Tak banyak kaum muda yang kerab disebut kaum melenial yang konsen terhadap dunia pendidikan serta mengentaskan kebodohan, khususnya di Kota Pekanbaru.

Satu dari sedikit kaum milenial yang peduli terhadap pendidikan di Riau, Khususnya di Kota Pekanbaru adalah Wan
Aniska Ariyati.

Gadis muda dan cantik ini fokus dalam mencari solusi atas persoalan yang ada dunia pendidikan Kota Pekanbaru.

Gadis yang akrab disapa Niska ini memandang rendahnya tingkat pendidikan menjadi penyebab kemiskinan yang
melanda sebagian masyarakat Pekanbaru, seperti di Kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya.

"Saya sedih dan miris kalau melihat anak putus sekolah. Terpaksa membantu orangtuanya nyari nafkah," ungkap
Niska kepada Tribun, Senin (28/1/2019).

Niska sering mendapati kasus seperti itu di Pekanbaru. Masalah Pendidkan juga yang membuat banyaknya
Gelandangan Pengemis (Gepeng) di setiap sudut kota.

Padahal zaman semakin maju dan dibutuhkan persaingan yang ketat untuk bisa bertahan mengikuti perkembangan.

Agar bisa bersaing dengan orang lain atau negara maju lainnya bisa dijawab melalui jalur pendidikan.

Bersama beberapa organisasi dan komunitas kaum melenial yang dikutinya berjuang mengentaskan kebodohan dengan
membuat kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidikan secara nonformal.

Kedepan Niska berniat mendirikan perpustaan bergerak untuk menarik minat baca masyarakat khusus di daerah yang
angka putus sekolahnya tinggi.

Sehingga anak-anak yang tak berkesempatan mengenyam pendidikan di sekolah bisa mendapatkan ilmu dengan
mengunjungi perpustaan keliling tersebut.

Selain itu, dara kelahiran Siak 7 Februari 1992 ini akan membuka kelas inspirasi yang melatih warga kurang
mampu sesuai minat dan bakat yang dimiliki.

Pelatihan itu antara lain, menjahit, karya tangan, hingga industri rumah tangga. Dalam menjalankan program
tersebut, ia akan mencari akses ke pemerintah melalui partai yang menjadi wadah politik baginya saat ini.

Di samping rutin dalam kegiatan kependidikan, Niska juga sering mengampanyekan pendidikan politik kepada kaum
milenial yang dikenal apatis terhadap perpolitikan di Indonesia, termasuk Pekanbaru.

Beberapa bulan terakhir, ia selalu mengadakan pertemuan dan kumpul bareng anak-anak muda untuk berbagi ilmu
politik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved