Kepulauan Meranti
Volume Sampah Di Kota Selatpanjang Meningkat Dalam Pekan Ini, Naik Hampir 30 Persen Dari Hari Normal
rata-rata jumlah sampah sebelum Imlek sebesar 67 ton per hari. Namun sejak hari pertama Imlek, volume sampah bertambah mencapai 87 ton
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: CandraDani
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Teddy Tarigan
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI -Jumlah atau volume sampah yang di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti meningkat 30 persen sejak awal perayaan Imlek 2570/2019 Selasa (5/2/2019).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Meranti, Hendra Putra mengatakan rata-rata jumlah sampah sebelum Imlek sebesar 67 ton per hari. Namun sejak hari pertama Imlek, volume sampah bertambah mencapai 87 ton.
"Artinya terjadi peningkatan tonase sampah sebesar 20 ton per hari atau meningkat 30 persen dari awal Imlek. Namun volume sampah pada tahun ini berkurang dari tahun kemaren, seiring tertibnya festival Perang Air yang tidak lagi menggunakan kantong plastik. Tapi pada hari terakhir diprediksi meningkat," ungkap Hendra, Rabu (6/2/2019).
Baca: Kamis Besok Resmi Dibuka Oleh Bupati Kepulauan Meranti, Para Undangan Akan Diajak Bermain Perang Air
Baca: VIDEO: Meriahnya Festival Perang Air Sempana Perayaan Imlek 2019 di Selatpanjang Riau
Selain itu Hendra mengatakan, peningkatan jumlah sampah sejak awal Imlek dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat.
"Sampah paling banyak dihasilkan dari hotel dan restoran, dampak dari banyaknya warga dan wisatawan yang datang menginap," kata Hendra.
Terhadap sampah yang berserakan, Hendra berharap kepada panitia perayaan Imlek untuk memahami keadaan dan ikut membantu petugas kebersihan.
Dirinya menilai warga Tionghoa yang beramai-ramai yang menghidupkan petasan di rumah masing-masing dapat tetap menjaga kebersihan. Selain itu juga membakar kertas sembahyang dan tebu jenis tertentu diharapkan dapat diakomodir penumpukannya sehingga tidak berserakan hingga tepian jalan.
Baca: BREAKING NEWS: Perang Air di Meranti Dimulai, Inilah Senjata yang Dipersiapkan
Baca: LAM Riau Kepulauan Meranti Tegaskan Pakaian Sopan Saat Festival Perang Air
Hal itu membuat petugas kebersihan mengeluh. Mereka mengaku harus kerja ekstra untuk membersihkan sampah berserakan tak beraturan tersebut.
"Seharusnya panitia bisa mengerti sehingga bisa memudahkan petugas kebersihan. Dimana dengan menerapkan pola memasukkan sampah kedalam kantong plastik sehingga petugas tinggal mengangkutnya saja," katanya.
Menurutnya petugas kebersihan dari panitia Imlek yang seharusnya membersihkan sampah-sampah tersebut.
"Biasanya petugas kebersihan mereka (panitia Imlek) ada yang membersihkan sampah-sampah ini. Tapi saat ini tidak ada kelihatan," tutur Hendra.
Mantan Kepala Dishub itu menambahkan, untuk armada pengangkut sampah tidak ada masalah. Namun ada beberapa yang harus diperbaiki.
"Untuk mobil dump truck akan kita lakukan revitalisasi. Sedangkan 4 kontainer penampung sampah akan kita tambah lagi pada tahun ini, sementara itu untuk kendaraan pengangkut sampah lainnya sudah cukup," ungkapnya.
Baca: Festival Perang Air di Selatpanjang Bakal Pecahkan Rekor MURI
Baca: Polres Kepulauan Meranti Siagakan 348 Personil Amankan Festival Perang Air
Terakhir, Hendra mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan 2 unit mesin pencacah sampah dari PT EMP.
"Mesin pencacah sampah ini berfungsi untuk menghancurkan sampah plastik menjadi bubur plastik yang nanti bisa dijual kepada pihak ketiga, dan harganya sangat mahal. Untuk itu nanti akan kita serahkan kepada Bank sampah sebagai penggeraknya," kata Hendra. (*)