Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sabrina Anggraini Wakili Riau di Ajang Putri Indonesia 2019, Simak Profil Lengkapnya

Setelah melewati beberapa tahap audisi, Sabrina Anggraina berhak memiliki Riau dalam kontes Puteri Indonesia.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Kolase/Istimewa/Tribunpekanbaru.com
Sabrina Anggraini 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ajang kontes kecantikan tertua di Indonesia yang bertajuk Puteri Indonesia 2019 akan digelar Maret mendatang.

Setelah melewati beberapa tahap audisi Sabrina Anggraini, berhak memiliki Riau dalam kontes kecantikan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1992 itu.

Putri Indonesia 2019 wakil Riau, Sabrina Anggraini, yang merupakan lulusan Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada dengan nilai cumlaude ini memiliki mimpi besar yang ingin diwujudkannya di masa mendatang.

Usianya baru 23 tahun. Dia kelahiran kelahiran 26 Juni 1995.

Ayahnya bernama Bambang dan ibunya Sila Restuty.

Baca: Siapa Sangka Tembok Sekokoh Ini Mengandung Jeruk Nipis dan Sup Ketan, Justru Makin Kuat

Sabrina merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya perempuan semua, sama-sama punya minat di bidang IT.

Sabrina merupakan lulusan Ilmu Komputer dari Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2016, dan berhasil meraih predikat cumlaude.

Saat ini dia berprofesi sebagai desainer produk digital. Selain itu, dara cantik ini juga membangun komunitas yang saya beri nama Kultara (Kultur Nusantara). Kegiatannya traveling dengan misi sosial.

"Kita melibatkan masyarakat setempat dengan konsep pemberdayaan pariwisata untuk menghasilkan produk ekonomi kreatif," katanya saat berbincang dengan Tribunpekanbaru, Sabtu (9/2/2019) kemarin.

Sementara itu darah Riau yang ada pada Sabrina berasal dari ibunya. Tepatnya sang kakek (ayah dari ibunya) orang asli Siak, lalu pindah ke Pekanbaru. Sedangkan ayahnya berdarah Jawa.

Sabrina punya latar belakang sendiri, hingga akhirnya memutuskan ikut dalam ajang Putri Indonesia 2019 ini.

"Sebenarnya berawal saat saya masih kuliah di Ilmu Komputer, saya sempat mendapat perlakuan yang tidak enak. Yang saya ingat ketika itu Alhamdulillah saya berhasil memenangkan kompetisi di London oleh World Bank, ada yang berkomentar bahwa saya sebenarnya tidak mampu dibidang IT," sebutnya.

"Atau bahkan hanya perempuan sebagai pajangan saja. Karena memang waktu itu saya bersama tim, kebetulan perempuan sendiri. Dari situlah akhirnya memotivasi saya untuk lebih membuktikan kualitas diri dengan mengeksplorasi berbagai hal. Alhamdulillah mendapat beberapa pencapaian. Diantaranya memenangkan kompetisi IT di Amerika Serikat, lalu juga memenangkan kompetisi kebudayaan tari tradisional di Praha dan Malaysia," sambung dia lagi.

Baca: Waduh, Gemuk Itu Berpotensi Menular, Waspadai Berat Badanmu Kalau Kamu Dikelilingi Orang Gemuk

Selain itu dibeberkannya, dia juga sangat terinspirasi oleh para alumni Putri Indonesia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved