Dua Kali Terbebas dari Ekseskusi Algojo, Tahanan ISIS Ini Ungkap Keajaiban hingga Ia Bebas
Dua Kali Terbebas dari Ekseskusi Algojo, Tahanan ISIS Ini Ungkap Keajaiban hingga Ia Bebas
Dua Kali Terbebas dari Ekseskusi Algojo, Tahanan ISIS Ini Ungkap Keajaiban hingga Ia Bebas
TRIBUNPEKANBARU.COM- Dua kali terbebas dari eksekusi pemenggalan, tahanan ISIS ini akhirnya bebas.
Ajaib menang, padahal algojosudah siap memenggal kepalanya dengan pisau yang sudah ada di tenggorokan.
Namun tiba-tiba ia diseret seorang anak 11 tahun dan dibawa ke penjara.
Baca: Anggota ISIS Ini Kabur dari Kelompoknya, Mengaku Rindu Keluarga Terutama Ibunya
Baca: Kisah Shamima yang Gabung ISIS, Suami Ditangkap, Kondisi Sedang Hamil, Ingin Pulang Ditolak
Tawanan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) ini kembali mengungkapkan bagaimana dia dua kali nyaris dipenggal.
Ani Hussein Mosa ditangkap di Baghouz, Suriah, yang menjadi benteng pertahanan terakhir ISIS ketika terjadi badai pasir.
Sunday Times via Daily Mirror Minggu (3/3/2019) memberitakan, pria yang juga penyelundup itu menuturkan dia melihat bagaimana pria di sebelahnya dipenggal.
Namun, entah kenapa meski sudah berada di antrian eksekusi selanjutnya, Ani mengaku algojo tidak jadi untuk membunuhnya.
Pada upaya eksekusi pertama itu, Mosa dibawa ke sebuah gudang dengan mengenakan rompi oranye untuk menjalani pemenggalan.
Terdapat tiga orang yang sudah berada di gudang tersebut dengan kamera mulai merekam.
Mosa tahu mereka bakal menjadi bahan propaganda ISIS selanjutnya. Pria di sebelahnya pun sudah menjalani pemenggalan. Mosa mengaku dia sangat takut kali karena hidupnya bakal segera berakhir.
Baca: Krisis Venezuela Makin Memanas, 4.000 Tentara Bayaran dari Rusia Lindungi Presiden Maduro
"Mereka mendorong saya untuk berlutut dan menaruh pisau di tenggorokan saya. Saya tahu saya bakal segera mati," ungkap Mosa. Namun ajaib.
Dia selamat dengan anggota ISIS yang baru berusia 11 tahun menyeretnya dan segera menjebloskannya ke penjara.
Pada kesempatan kedua, Mosa mengklaim dia selamat dari pisau algojo setelah keluarganya mengajukan permintaan kepada Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.
Pada awal tahun ini, dia dibawa keluar dari sel tempatnya dikurung bersama tawanan lain.