Berita Riau
Warga Diminta Hentikan Penebangan Liar untuk Antisipasi Serangan Harimau Sumatera
Tim BBKSDA Riau memberi pencerahan kepada masyarakat agar konflik antara manusia dan satwa liar Harimau Sumatera tidak terulang lagi.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Enam orang anggota tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Wilayah I melakukan pengecekan dan investigasi pascaperistiwa warga yang diterkan harimau di Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil.
Investigasi itu dipimpin Kepala Resort Kerumutan Selatan.
Dalam investigasi, tim mencoba mengetahui informasi terkait warga bernama Mardian yang diduga menjadi korban serangan harimau Sumatera beberapa hari lalu.
Tim sudah melakukan koordinasi dengan Kades Pungkat.
Disamping itu, dilakukan juga sosialisasi serta memberi pencerahan kepada masyarakat agar konflik antara manusia dan satwa liar tersebut tidak terulang lagi.
Baca: Karena Sakit, Dua Pengungsi Asal Afganistan Dipindah ke Jakarta
Baca: VIDEO: Kunker Ke Inhil Riau, Menko Luhut Puji Mangrove dan Khasiat Kelapa
Hadir dalam acara sosialisasi Kades, Sekdes, Ketua BPD, Kanit Reskrim, Babhinkamtibmas, Babinsa dan tokoh serta masyarakat Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil.
Tim mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktifitas penebangan liar di dalam kawasan hutan, karena tempat terjadinya serangan satwa Harimau Sumatera terhadap Mardian dan teman-temannya adalah kawasan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera.
Tim rescue bersama Kanit Reskrim Polsek Kuala Lahang, Babinsa, saksi korban dan masyarakat, melakukan pengecekan lokasi terjadinya serangan harimau Sumatera terhadap Mardian.
Tim berangkat dari Desa Pungkat dengan melakukan perjalanan selama lebih kurang 5 jam melalui akses jalan darat dengan kendaraan roda dua melalui parit 3 Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung menuju Sungai Rawa.
Sampai di Parit 3 Sungai Rawa, tim tidak dapat melanjutkan perjalanan lewat darat dan hanya bisa dengan menggunakan perahu, namun tim tidak dapat melewatinya karena kondisi air yang dangkal.
Baca: Proyek Bangunan Instalasi Rawat Inap RSUD Selasih Pelalawan Mangkrak, Kontraktor Proyek Buka Suara
Tak habis akal, tim mengambil titik koordinat di dalam kawasan hutan yang diperkirakan jarak dari TKP kurang lebih 15 km sampai dengan 20 km.
Jarak dari tempat kejadian ke pemukiman penduduk sekitar 25 km sampai dengan 30 km.
"Dari hasil pengecekan tim di lapangan, TKP serangan Harimau Sumatera terhadap Mardian termasuk dalam kawasan hutan di lanskap Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan bagian Timur. Lokasi tersebut memang kawasan habitat Harimau Sumatera," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Selasa (5/3/2019).
Sebelumnya, Suharyono menjelaskan, BBKSDA Riau juga telah melakukan kajian terhadap peta dasar kawasan hutan Provinsi Riau.
"Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 903/ MENLHK/ SETJEN/ PLA.2/ 12/2016 tanggal 7 Desember 2016, lokasi penyerangan tersebut berada pada lanskap Kerumutan," sebut Suharyono lagi.