Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

VIDEO: Ratusan Warga Desa Koto Aman Unjuk Rasa di Depan Kantor Gubenur Riau, Ancam Dirikan Tenda

Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Desa Koto Aman Menggugat (Pekam) melakukan aksi unjuk rasa di Tugu Zapin Pekanbaru.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: didik ahmadi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jalan Sudirman depan Kantor Gubenur Riau, Selasa (4/3/2019) sore ini maret total.

Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Desa Koto Aman Menggugat (Pekam) melakukan aksi unjuk rasa di Tugu Zapin Pekanbaru.

Untuk yang kesekian kalinya, mereka menuntut janji Presiden RI Joko Widodo yang akan menuntaskan konflik agraria di desa Koto Aman, Tapung Hilir, Kampar, Riau empat bulan lalu.

"Kami menagih janji mu pak Jokowi, katanya akan menyelesaikan konflik agraria di desa kami empat bulan lalu, tapi nyatanya apa, sampai sekarang belum tuntas juga," kata Koordinator Lapangan Aksi, Dapson dalam orasinya menggunakan pengeras suara sambil berdiri di atas tumpukan speaker yang disusun di atas mobil pick up.

"Hari ini kami sampaikan sumpah bahwa kami akan meneteskan darah kami, bahkan nyawa kami pun akan kami korbankan demi hak dan masa depan anak cucu kami," teriaknya disambut teriakan massa.

Pendemo yang didominasi ini ibu-ibu ini duduk lesehan di pinggir jalan tepat di depan pagar Kantor Gubenur Riau. Mereka terus berteriak menyampaikan tuntuntanya, sebab hingga sampai saat ini Presiden Jokowi tidak bisa menuntaskan persoalan mereka.

Warga Desa Koto Aman Kembali Berunjukrasa Tagih Janji Presiden Jokowi

GUDANG LOGISTIK KPU Kuantan Singingi Bersebelahan dengan Kantor PDI Perjuangan, Ini Penjelasannya

Hanya Ada Satu Titik Api di Pelalawan Riau Hari Ini

"Jangan pernah bicara lahan perkebunan di tangan asing untuk masyarakat.

Presiden pernah menyampaikan HGU akan dikembalikan ke rakyat, tapi nyatanya mereka sudah datang hanya menebar janji," katanya.

Pendemo menyampaikan terkait perjuangan untuk mendapatkan hak-haknya yang diduga dirampas perusahaan.

"Kita tidak akan pulang ataupun mundur sebelum kami terlepas dari penjajah kapitalis di desa kami.

Yakni kembalikan lahan kami seluar 1500 hektar yang telah dirampas PT SBAL," ujarnya.

Menurutnya hampir 80 persen lahan kehidupan masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, Riau dikelola oleh perusahaan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) sejak tahun 1991.

Hari Ini 2,2 Juta Liter Air Ditumpahkan dari Udara, Water Bombing di Bengkalis dan Meranti Riau

Selama 3 Hari 700 Lebih Warga Pekanbaru Manfaatkan Layanan Rekam Data e-KTP di Stadion Rumbai

"Itu adalah awal dari masa kelamnya anak cucu kami di sana. Dimana pada tahun iyu pihak asing mulai masuk ke tanah kami dan menyerobot lahan kami dengan modus perkebunan kelapa yang pada akhirnya berubah menjadi kebun kelapa sawit," kata Dapson.

"Para pemangku jabatan di negeri ini sudah buta, tuli dan bisu terhadap nasib kami di desa yang terpencil dan tertindas. Kebohongan janji pada petingging Riau ini sudah membuat kami bosan, bahkan pemimpin di republik ini juga ikut memberi janji manis yang sangat menyayat hati kami masyarakat kecil,"pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis aksi masih berjalan dan belum ada satu pun pihak pemerintah daerah yang menemui pendemo di depan kantor Gubenur Riau. Bahkan mereka mengancam akan menginap dan mendirikan tenda di pinggir jalan di depan kantor Gubenur Riau.

"Iya, kami akan menginap disini," kata Erni salah seorang pendemo.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved