Berita Riau
KONFLIK LAHAN di Riau, Warga Desa Koto Aman Datangi Kantor Gubernur, Ini Kata Syamsuar
Konflik lahan di Riau, warga Desa Koto Aman, Kampar datangi Kantor Gubernur, konflik lahan ini sudah terjadi sejak tahun 1991, ini kata Syamsuar
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
KONFLIK LAHAN di Riau, Warga Desa Koto Aman Datangi Kantor Gubernur, Ini Kata Gubernur Riau Syamsuar
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Konflik lahan di Riau, warga Desa Koto Aman, Kampar datangi Kantor Gubernur, ini kata Gubernur Riau Syamsuar.
Perwakilan warga Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar Dapson, dihadapan Gubenur Riau menyampaikan kronologis perjalanan konflikl lahan yang terjadi di Desa Koto Aman.
Ternyata konflik lahan antara warga Desa Koto Aman dengan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) sudah terjadi sejak tahun 1991.
Baca: Rp 4,725 Miliar GAJI GURU HONOR di Riau Belum Dibayarkan, Guru Honor Provinsi dan Kabupaten Menjerit
Baca: TATO BUNGA Cantik dan TATO Lambang INFINITY Awkarin atau Karin Novilda, Gimana Menurut Anda?
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Duta FMIPA dan Suka Berpantun, Dipanggil Dayang Cermai
Bahkan warga setempat sudah melakukan berbagai upaya untuk menuntut keadilan agar lahan mereka yang diduga dikuasai oleh PT SBAL bisa dikembalikan kepada masyarakat.
"Kami bahkan sudah 12 kali melakukan pertemuan dengan Pemkab Kampar, bahkan sudah dibentuk tim, namun hasilnnya nol," kata Dapson saat rapat mediasi dengan Gubenur Riau di Ruang Kenanga Kantor Gubenur Riau, Jumat (8/3/2019).
Dapson mengungkapkan, pihak perusahaan sulit berkomunikasi dengan tim yang diketuai oleh Bupati Kampar, yang saat itu dijabat oleh Almarhum Azis Zaenal.
Bahkan saat tim akan turun melakukan survei ke lapangan sempat tidak diizinkan oleh pihak perusahaan, sehingga tim tidak mendapatkan hasil saat turun ke lapangan.
"Tim melakukan survei ke lapangan di wilayah desa koto aman untuk melihat fakta yang terjadi. Apakah benar PT SBAL ini mengambil wilayah desa kto aman untuk dijadikan lahan perkebnunan atau tidak. Namun ketika tim turun ke lapangan, ada hambatan ditemui di lapangan pihak perusahaan tidak mengizinkan tim dari Pemda Kampar untuk melakukan survei ke perkebunan mereka yang mana lokasi perkebunan mereka masuk ke desa koto aman," beber Dapson.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Prihatin Lihat Siswa Merokok dan Remaja Terlibat Pergaulan Bebas
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Raih Nilai Tertinggi ASEAN Regional English Mathematics Science
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Lahir 9 Hari Setelah Soeharto Jatuh pada Reformasi 1998
Pada saat mediasi dengan Gubenur Riau tersebut warga Desa Koto Aman meminta agar BPN bersama pihak perusahaan dan Pemprov Riau bersama-sama turun ke lapangan untuk mengukur ulang lahan milik PT SBAL.
"Kita minta lahan PT SBAL itu diukur ulang, supaya kita tau, lahan seluas 6200 hektare itu yang mana, kita ingin kejelasan," katanya.
Sementara Gubenur Riau, Syamsuar akan mencoba mencarikan jalan keluar terbaik atas persoalan ini.
Ia akan memanggil pihak-pihak terkait untuk duduk bersama menuntaskan persoalan ini.
Gubenur Riau akan memanggil pihak perusahaan untuk mencari informasi apa sebenarnya yang terjadi.
"Nanti kami undang Bupati Kampar dan kita juga akan panggil perusahaan yang selama ini katanya sulit berkomunikasi. Ini akan kami dalami, berikan kami kesempatan, karena kami baru tau kronologisnya hari ini," katanya.