Seorang Warga Sumbar Diduga Satu dari 6 WNI yang Ikut jadi Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru
Meski Kemenlu RI belum mengkonfirmasi nama-nama WNI korban penembakan Masjid di Selandia Baru, namun di medsos disebutkan ada 1 orang warga Sumbar
TRIBUNPEKANBARU.COM- Meski pihak Kementerian Luar Negeri RI belum mengkonfirmasi nama-nama WNI yang menjadi korban penembakan Masjid di Selandia Baru, namun di media sosial sudah beredar satu nama WNI tersebut.
Nama WNI itu, sebagaimana dilansir dari laman instagram @Bukittinggiku, salah satu korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru adalah Zulfirman Syah, seorang seniman dari Komunitas Seni Sakato Yogyakarta asal Pesisir Selatan.
Laman instagram @Bukittinggiku mengutip media setempat menyebutkan, Dio Pamola, kurator dan teman Zulfirman Syah menyatakan kepada padangkita.com, bahwa Zulfirman Syah dan putranya menjadi korban dari aksi brutal yang menewaskan 40 orang dan 48 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Korban, Zulfirman tertembak di bagian paru, saat ini sedang dalam penanganan medis (operasi),” katanya kepada Padangkita, Jumat (15/3).
Menurutnya, Zulfirman dan istri serta anaknya telah dua bulan ini berada di Selandia Baru. Zulfirman merupakan Alumni ISI Jogja angkatan 1997.
Dilansir dari Kompas.com, Dua warga negara Indonesia terkena tembakan dalam peristiwa serangan teroris di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) waktu setempat.
Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam pesan singkat, Jumat (15/3/2019).
"Ayah dan anak yang terkena tembak di masjid tersebut," kata dia. Ia menjelaskan, kondisi sang ayah saat ini berada di ICU Christchurch Public Hospital.
Sementara sang anak dirawat di ruang biasa di rumah sakit yang sama.
Baca: Tokoh Muslim Serukan Tak Sebarkan Video Pembantaian Selandia Baru yang Drekam Pelaku, Ini Alasannya
Baca: UPDATE Korban Tewas Penembakan Masjid Selandia Baru Bertambah Jadi 49 Orang
"KBRI Wellington terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, kelompok WNI, dan rumah sakit di Christchurch," kata dia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya menyatakan, ada enam WNI yang berada di lokasi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch.
Informasi tersebut ia dapat dari Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya. Dari enam WNI, tiga orang berhasil lolos dari serangan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Selandia Baru terus memantau kondisi WNI di sana setelah terjadinya penembakan di dua masjid di Christchurch, Jumat (15/3/2019).
Hal itu dikatakan Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat. "Ya saya menginstruksikan Pak Dubes untuk memantau terus dan berusaha menemukan, mengetahui kemana yang enam orang tadi. Karena 3 sudah diketahui dan sisa 3," kata Kalla.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wapres Instruksikan KBRI Pantau Terus Kondisi WNI di Selandia Baru",