Pekanbaru
Dua Hari Aksi Guru Sertifikasi di Pekanbaru Mulai Berdampak Pada Aktivitas Belajar Siswa
Ribuan guru sertifikasi kembali menggelar aksi damai di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Kamis
Dua Hari Aksi Guru Sertifikasi di Pekanbaru Mulai Berdampak Pada Aktivitas Belajar Siswa
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ribuan guru sertifikasi kembali menggelar aksi damai di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Kamis (21/3/2019).
Mereka sudah menggelar aksi selama dua hari ini.
Para guru menuntut agar pemerintah kota merevisi Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru No.7 tahun 2019 tentang pemberian tambahan penghasilan bagi pejabat, PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Pemerintah kota meniadakan tunjangan penghasilan bagi guru sertifikasi.
Mereka tidak lagi menerima tunjangan sebesar Rp 1 juta seperti tahun 2018 lalu.
Aksi damai ribuan guru sertifikasi ini ternyata berdampak bagi aktivitas belajar mengajar. Informasi Tribun, siswa di sejumlah Sekolah Dasar (SD) ditinggal aksi oleh para guru bersertifikasi.
Baca: BREAKING NEWS: Guru Sertifikasi Bawa Keranda Jenazah, Anggap Nurani Pejabat Pemko Pekanbaru Mati
Baca: VIDEO: Jadwal & Live Streaming Bhayangkara FC Vs Arema FC, Babak 8 Besar Piala Presiden 2019
Para siswa terpaksa belajar sendiri dengan pendampingan guru honor.
Kondisi ini terlihat di SDN 121 Pekanbaru. Sejumlah guru honor tampak mendampingi para siswa yang ditinggal pergi aksi oleh para guru kelas.
"Tadi pagi sempat datang bu guru kasi tugas, habis itu pergi," ulas satu siswa kepada Tribun, Kamis siang.
Hal serupa juga terlihat di SDN 12 Pekanbaru. Para siswa hanya diberi tugas oleh guru kelasnya. Ia meninggalkan para siswa bersama sejumlah guru mata pelajaran.
"Kami ikut aksi, tak mungkin tidak ikut. Tapi yang jelas para siswa tidak kami tinggal. Ada guru honor yang mendampingi selama kami aksi damai," papar satu guru sertifikasi di SDN Jalan Cut Nyak Dien ini.
Guru SD 124 Pekanbaru, Zaima mengklaim selama dua hari aktivitas belajar di kelas tetap berlangsung. Wali kelas di SD itu tidak membiarkan para siswa terlantar selama aksi berlangsung.
Ia memberi tugas kepada siswa di kelasnya, agar tetap belajar.
"Kami tetap beri tugas, ada guru honor yang membantu awasi para siswa. Jadi kami pastikan aktivitas belajar mengajar tetap berjalan," paparnya.