Buronan Paling Dicari Ditangkap, Robah Gaya Rambut Pelihara Jambang dan Bikin Tatto Baru
Buronan Paling Dicari Ditangkap, Robah Gaya Rambut Pelihara Jambang dan Bikin Tatto Baru
Buronan paling Dicari Ditangkap, Robah Gaya Rambut Pelihara Jambang dan Bikin Tatto Baru
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pelaku pembunuhan yang paling dicari ini akhirnya ditangkap.
Ia sudah menjadi buronan Interpol atas aksi pembunuhan yang dilakukannya di sebuah klab malam.
Untuk menangkap pria yang sudah merobah penampilannya ini, bahkan ada iming uang hampir satu miliar hanya untuk informasi saja.
Saat ditangkap, polisi mendapati perubahan yang dilakukan oleh buronen yang bernama O Brien ini
Diwartakan oleh Sky News, Sabtu (23/3/2019), pria berusia 31 tahun itu menjadi tersangka pembunuhan terhadap Josh hanson, yang ditikam hingga tewas di sebuah bar di Hillingdon, London, pada 2015. Shane O'Brien kabur setelah kematian Hanson.
Dia ditempatkan dalam daftar buronan Interpol di seluruh dunia.

Bahkan, pihak berwenang menyediakan uang 50.000 poundstreling atau Rp 935,7 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi keberadaannya.
Menurut Kepolisian Metropolitan London, O'Brien ditahan di Rumania pada Sabtu setelah otoritas mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Eropa.
Dia akan diektrasdisi dari Rumania untuk penyelidikan dan interogasi di Inggris.
Sementara itu, sebuah badan amal yang didirikan untuk Hanson, Josh Hanson Trust, menyampaikan terima kasih kepada pihak berwenang.
"Saya baru saja diberi tahu oleh tim investigasi kami bahwa Shane O'Brien telah ditahan pihak berwenang di Rumania," ujarnya.
Kepala operasi internasional National Crime Agency, Ian Cruxton, mengatakan penangkapan O'Brien berkat kerja sama yang erat dengan pihak berwenang.
"Saya harap penangkapannya dapat menjadi penghiburan bagi keluarga dan teman-teman Josh Hanson," ujarnya.
O'Brien diyakini telah meninggalkan Inggris dengan pesawat pribadi dari Bandara Biggin Hill di London, tak lama setelah penikaman. Setelah mendarat di Jerman, dia diduga pergi ke Belanda, Dubai, dan menetap lebih dari setengah tahun di Praha.