Ditagih Potong Leher Karena Prabowo Menang di Madura, La Nyalla Angkat Bicara: Itu Untuk Intern
Mattalitti angkat bicara terkait komentar Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam yang menagih janji La Nyalla
Ditagih Potong Leher Karena Prabowo Menang di Madura, La Nyalla Angkat Bicara: Itu Untuk Intern
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti angkat bicara terkait komentar Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam yang menagih janji La Nyalla untuk memotong leher jika Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf kalah di Madura.
Menurut La Nyalla, Khairul Kalam tidak mempunyai kepentingan untuk menagih janjinya karena janji potong leher tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.
"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla kepada SURYA.co.id pada Sabtu (20/4/2019).

Baca: Alumni SMP 8 Pekanbaru Angkatan 1988 Didorong Menjadi Wirausaha Jelang Masuki Masa Pensiun
Baca: Ustaz Yusuf Mansur Hapus Foto Dirinya diantara Ustaz Abdul Somad & AA Gym, Doakan Saya Jadi Ulama
Baca: Cari Bibit Baru, Perpani Gelar Sosialisasi di SMP se Kabupaten Siak Riau
"Salah satunya adalah bahasa tantangan kepada meraka. Supaya mereka tahu kalau saya totalitas, tidak main-main," ucapnya.
Ketika La Nyalla sebagai pimpinan menunjukkan kesungguhannya harapannya para kader dan anggotanya juga akan mengikuti langkah tersebut.
"Kalau saya secara khusus menantang orang Madura buat apa? Saya punya kader dan anggota sendiri di Madura. saya juga punya keluarga di madura. Anak saya. Ketua Sapma Pemuda Pancasila Jatim itu juga berdarah Madura," lanjut Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla menegaskan tantangan potong leher tersebut merupakan bahasa komando pihaknya kepada kader dan anggotanya.
"Yang bukan kader anggota saya, ya tidak perlu ikut komentar,"
Menurut dia Khairul bukan kader, maka ia tidak mempunyai hak untuk menagih janji tersebut.
"Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," lanjut La Nyalla yang juga Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla sendiri yakin jika kadernya sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura.
"Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita?," ujar La Nyalla.
"Saya juga tidak bisa kalau kalah terus dibilang menang, ya tidak mungkin.
Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik kan lucu jadi jangan memaksakan kehendak," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengomentari pernyataan Amien Rais yang ia anggap tidak mempunyai dasar dan bukti yang cukup kuat.
"Semua itu kita bisa ngomong kalah dan menang harus ada buktinya, buktinya di C1, yang nanti C1 itu disampaikan ke tingkat Kecamatan lalu KPU kabupaten/kota dan provinsi.
Kalau KPU Provinsi memutuskan 01 menang, statement nya amien rais kan tidak benar," kata La Nyalla, Sabtu (20/4/2019).