Mahfud MD Minta KPU Harus Lebih Profesional: Masak Salah Input Data Sampai di 9 Daerah?
mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus lebih profesional.
Mahfud MD Minta KPU Harus Lebih Profesional: Masak Salah Input Data Sampai di 9 Daerah?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus lebih profesional.
Hal ini menanggapi banyaknya isu yang menyerang KPU pasca pencoblosan.
Dalam cuitannya, Minggu (21/4/2019), Mahfud MD rupanya telah mengingatkan hal serupa pada KPU sejak Januari 2019.
Menurut Mahfud MD, KPU akan diserang dengan banyaknya isu setelah pemungutan suara Pemilu 2019.
Sebut saja isu soal kecurangan, tidak profesional, memihak, diintervensi, dan lainnya.
Ternyata, apa yang disampaikan Mahfud MD dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) awal Januari 2019 benar-benar terjadi.
"KPU HARUS LEBIH PROFESIONAL."
"Pd awal Januari 2019, sy sdh ingatkan, stl pencoblosan KPU akan diserang dgn berbagai isu: kecurangan, unprofesional, memihak, diintervensi, dan sebagainya."
"Waktu itu sy ingatkan, @KPU_ID hrs profesional. Yg sy sampaikan di ILC itu skrng benar terjadi," tulis Mahfud MD mengawali rangkaian utasnya.
Baca: VIDEO LIVE Cardiff City vs Liverpool Hari Ini, Minggu (21/4/2019): Asa The Reds Jadi Juara
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Minggu (21/4/2019) Pagi: Data Masuk 7,83%: Jokowi 54,28%, Prabowo 45,72%
Baca: Istri Andre Taulany Hina Prabowo Tuai Kecaman Ustadz Derry Sulaiman Kaitkan dengan Kasus Ahmad Dhani
Mahfud menulis, kekisruhan yang sekarang terjadi lantaran KPU kurang antisipasi dalam penanganan Teknologi Informasi sehingga terkesan kurang profesional.
Pakar hukum dan tata negara itu mencontohkan kejadian salah input data yang terjadi di sembilan daerah.
Termasuk data yang terinput baru lima persen padahal sudah tiga hari.
Sementara penghitung suara yang dilakukan pihak swasta atau perseorangan sudah lebih di atas 50 persen.
"Kekisruhan yang skrang terjadi, antara lain, disebabkan jg oleh kurang antisipatifnya KPU dlm penanganan IT sehingga terkesan kurang profesional."