Kepada Media Asing, Prabowo: Saya Bukan Diktator, Saya tak Mengumpulkan Orang Turun ke Jalan
Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto diwawancara oleh media asing di kediamannya di Kertangera, Jakarta Selatan, pada Senin (6/5/2019) lalu.
Kepada Media Asing, Prabowo: Saya Bukan Diktator, Saya tak Mengumpulkan Orang Turun ke Jalan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto diwawancara oleh media asing di kediamannya di Kertangera, Jakarta Selatan, pada Senin (6/5/2019) lalu.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com wawancara tersebut dilakukan terbatas hanya untuk wartawan media asing yang terdaftar dan bukan untuk media nasional.

Baca: RAMALAN CINTA ZODIAK Hari Ini Kamis (9/5/2019): Pisces Butuh Keyakinan, Pisces Kedatangan Mantan
Baca: Inilah Negara yang Berpuasa Hampir 24 Jam: Yuk Intip Kegiatan Mereka Apa Saja
Baca: PENJELASAN Wanita yang Disebut-sebut Crazy Rich Surabayan Soal Video Undangan Ulang Tahun
Pada kesempatan itu Prabowo Subianto membahas soal kecurangan yang diduga terjadi di Pilpres 2019.
Penelusuran TribunJakarta.com berdasarkan hasil wawancara tersebut, media asing di kawasan Asia Strait Times menulis sebuah berita dengan judul 'Indonesian presidential hopeful Prabowo Subianto calls for data irregularities to be corrected'.
Tak cuma soal kecurangan, P Subianto juga menyinggung soal people power.
Namun awalnya Prabowo Subianto m soal penyimpangan dalam entri data di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dievaluasi.
Kesalahan tersebut diklaim kubu Prabowo lebih dari 70 ribu kesalahan.
Rinciannya, terdiri dari jumlah pemilih, pemilih yang tak mendapatkan undangan, sulitnya izin berkampanye hingga penggunaan perusahaan milik negara untuk membiayai kampanye dari capres Joko Widodo (Jokowi).
Baca: VIDEO Highlight Cuplikan Pertandingan (Gol) Ajax vs Tottenham: Super Dramatis,Begini Come Back Spurs
Baca: Ingat Tegar Pengamen Cilik yang Dulu Hidup Susah? Beranjak Dewasa, Tegar Curhat Soal Asmara
Baca: TIPS & CARA Ajarkan Berpuasa ke Anak, Salah Satunya: Jangan Dipaksa!
Baca: TERUNGKAP Tanggal dan Harga Jual Realme 3 Pro, Realme C2 di Indonesia, Intip Spesifikasi & Harganya
Selain itu, adal pula penghitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dirasa merugikan kubu Prabowo Subianto.
"Apa yang kami minta adalah koreksi semua penyimpangan, Kami ingin adanya audit dari Tim IT. Semua salah entri harus diperbaiki, itu yang kami minta," ujar Prabowo Subianto di depan wartawan asing.
"Kami meminta koreksi itu selesai sebelum tanggal 22 Mei," tambahnya.
Untuk memperbaiki kesalahan itu, Prabowo bahkan telah menyiapkan banyak pakar IT dari nasional maupun internasional.
"Permintaan kami untuk mengoreksi penympangan yang ada menunjukkan komitmen untuk proses demokrasi yang benar dan adil," tambah Prabowo Subianto.
Lalu, wartawan mencoba bertanya soal adanya people power yang sempat diutarakan oleh koalisi Prabowo, Amien Rais.