Begini Cara Gamer Perempuan Ini Bobol Bank Hingga Rp 1,85 Miliar untuk Main Game ML
YS merupakan seorang gamers atau pemain game online Mobile Legend sejak setahun terakhir.
Begini Cara Gamer Perempuan Ini Bobol Bank Hingga Rp 1,85 Miliar untuk Main Game ML
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang perempuan berinisial YS (26) karena membobol salah satu bank hingga Rp 1,85 miliar.
Perempuan muda asal Pontianak, Kalimantan Barat itu membobol bank dengan cara transfer dana dalam bentuk e-voucher dan mata uang lain dalam game online Mobile Legend (ML).
YS merupakan seorang gamers atau pemain game online Mobile Legend sejak setahun terakhir.
Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam mengatakan, YS diamankan pihaknya dari rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat pada Rabu (1/5/2019) lalu.
Baca: Gebetan Ditikung Sahabat, Bocah 13 Tahun Nekat Mau Loncat dari Atap Sekolah, Lihat Isi Suratnya
Menurut Ade, dari pengakuan YS, dijelaskan bahwa saat bermain game Mobile Legend, ada sejumlah peralatan atau fasilitas yang harus dibeli gamers dengan e-voucher.
Hal itulah yang dilakukan YS. Namun, bedanya, kata Ade, meski YS berhasil mendapatkan e-voucher setelah transaksi, saldo di rekening YS tidak berkurang sama sekali.
"Artinya dana bank dibobol tersangka untuk top up game online Mobile Legend. Ini dilakukan tersangka berulang kali dan ia sadar melakukannya," tutur Ade.
Karenanya, kata dia, pihak bank yang dibobol curiga dan membuat laporan ke pihaknya.
"Pihak bank menerangkan bahwa mereka menemukan adanya beberapa transaksi yang janggal," ucap Ade.
Namun kata Ade, pada saat pembayaran telah berhasil, saldo yang berada di bank lain tidak terdebit.
"Sehingga, pihak bank pelapor ini tidak mendapatkan saldo dari transaksi tersebut. Dan ini sudah berkali-kali dengan total kerugian mencapai kurang lebih Rp 1,85 miliar," ungkapnya.
Baca: Siswa SMA di Lampung Tengah Ini Hamili Pacarnya yang Masih 16 Tahun, Sempat Minta Gugurkan Kandungan
YS, kata Ade, mengaku bermain game online itu sejak setahun terakhir.
"Dia merupakan lulusan SMA dan tak memiliki pekerjaan tetap," jelasnya.
Transaksi tersebut, papar Ade, sejauh ini diakui tersangka hanya untuk membeli fasilitas untuk melengkapi permainan Mobile Legends.