Jangan Salahkan Ole Gunnar Solskjaer yang Dipermanenkan, Inilah Penyebab Prestasi MU Jeblok

Jangan Salahkan Ole Gunnar Solskjaer yang Dipermanenkan, Inilah Penyebab Prestasi MU Jeblok

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tidak ada gelar yang didapatkan Manchester United diakhir musim tahun 2019 ini.

Pretasi tim yang berjuluk setan merah in jeblok justru diakhir -akhir kompetisi.

Tim lain balapan mendapatkan posisis nyaman untuk lolos langsung di liga eropa, MU justru terus menurun performanya.

Manchester United harus puas mengakhiri musim 2018-2019 dengan nirgelar.

Baca: Barcelona Dibikin Ketakutan oleh Manchester United di Bursa Transfer Pemain, Ada Apa Ya?

Baca: Manchester United Justru Pilih Pemain Tak Terkenal

Baca: Demi Secepatnya Meninggalkan Manchester United, Alexis Sanchez Rela Masa Liburannya Dipotong

Baca: Manchester City Juara Piala FA 2019, Manchester United & Wolverhampton Wanderers yang Dapat Untung

Di tengah kompetisi, The Red Devils - julukan Man United - memutuskan untuk memecat Jose Mourinho, pelatih yang berhasil mempersembahkan Piala FA musim sebelumnya.

Tongkat estafet kepelatihan itu akhirnya digantikan oleh Ole Gunnar Solskjaer, seseorang yang awalnya menjadi assisten pelatih Mourinho.

Saat Solskjaer masih menjabat sebagai pelatih interim, Man United sempat mencatatkan rentetan hasil positif.

Dari 19 pertandingan, The Red Devils berhasil meraup 14 kemenangan.

Namun, seperti turbulensi, performa  tim yang bermarkas di Old Trafford itu justru menurun sejak Ole -sapaan akrabnya- menjadi pelatih tetap.

Man United menelan enam kekalahan dari 10 pertandingan terakhir mereka musim ini.

Mengetahui kejadian itu, eks penggawa Man United asal Korea Selatan, Park Ji Sung, menilai bahwa ada faktor penting yang membuat mantan timnya itu mengalami penurunan performa.

"Saya melihat masalah mental mendera skuad Manchester United.

Baca: Negosiasi Kontrak Terganjal Tambahan Kenaikan Gaji, David de Gea Siap Tinggalkan Manchester United

Baca: Tak Sembarangan, Ini Syarat Khusus bagi Pemain yang Ingin Bergabung dengan Manchester United

Pada awal masa kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, ada motivasi kuat untuk membawa tim mengakhiri kompetisi di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions," kata Park Ji Sung, dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror.

"Namun, setelah tersingkir di Liga Champions dan rentetan kekalahan di liga domestik, para pemain sulit keluar dari tekanan yang berat bagi mereka," sambungnya.

Pemain yang dibeli Man United dari PSV Eindhoven pada 2005 itu menambahkan bahwa Ole harus tetap didukung agar bisa tampil kompetitif musim depan.