Amerika Serikat Blacklist Huawei, Mahathir Mohamad Lontarkan Pernyataan yang Menohok
Amerika Serikat Blacklist Huawei, Mahathir Mohamad Lontarkan Pernyataan yang Menohok
Amerika Serikat Blacklist Huawei, Mahathir Mohamad Lontarkan Pernyataan yang Menohok
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ketegangan Cina dan Amerika Serikat terus berimbas pada persoalan dagang.
Terbaru AS mem-blacklist- Huawei yang tak lain adalah produk buatan Cina.
Huawei dianggap menjadi bagian mata-mata yang dilakukan oleh Cina.
Baca: VIDEO: Jelang Mudik, Mobin Dinas Pejabat Pemprov Riau Dikandangkan
Baca: Akhirnya Redmi Perkenalkan Ponsel Flagship, Redmi K20 Pro Dibekali Snapdragon 855 dan Kamera 48 MP
Baca: VIDEO Live Streaming MotoGP Italia 2019, Live Trans7, Minggu (2/6), Rossi Berambisi Rengkuh Podium
Banyak kemudian perusahaan yang angkat kaki sejak AS menyampaikan tuduhan tersebut.
Namun bagi Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan dukungannya terhadap Huawei setelah mendapat larangan (blacklist) dari AS.
Berbicara dalam konferensi di Tokyo, Jepang, Mahathir mengungkapkan dia mengakui adanya isu keamanan.
Namun dia menegaskan masalah itu tak akan memengaruhi Malaysia.
"Tentu bakal ada kegiatan memata-matai. Namun, apa yang bisa didapat mata-mata di sini (Malaysia)? Kami terbuka semuanya," kata Mahathir di forum Future Asia dikutip AFP Kamis (30/5/2019).
PM berjuluk Dr M itu menjelaskan, raksasa teknologi asal China itu punya akses terhadap penelitian jauh lebih besar daripada Malaysia secara keseluruhan.
Baca: Kivlan Zen Ditetapkan Tersangka Kepemilikan Senpi Ilegal, Menhan Berikan Komentar Ini
Baca: Nikmati Berbuka Puasa dengan Sayur Seafood Lendot atau Sempolet Makanan Khas dari Kuala Kampar Riau
"Jadi, kami akan mencoba untuk menggunakan teknologi mereka sebanyak-banyaknya," terang PM yang pernah berkuasa pada periode 1981 sampai 2003 itu. "Semua orang sudah tahu jika ada negara yang ingin menyerbu Malaysia, mereka bisa lewat. Kami juga tak bakal melawan karena itu buang-buang waktu,' lanjut dia.
Komentar Mahathir muncul setelah gelombang kontroversi tentang raksasa komunikasi yang dituduh melakukan spionase, dan mendapat larangan dari AS.
Sejumlah negara telah memblokir Huawei dari kerja sama dengan jaringan ponsel mereka, dan banyak perusahaan juga angkat kaki sejak AS menerbitkan larangan.
Ketegangan itu muncul sejak AS dan China terlibat perang dagang dengan masing-masing kubu melontarkan tuduhan bahwa mereka diperlakukan dengan tidak adil.
Mahathir juga memperingatkan ketegangan dua negara beserta sekutu mereka masing-masing tentang masalah sengketa di kawasan Laut China Selatan.
Baca: Persiapan Tradisi Amplop Saat Lebaran, Warga Kota Pekanbaru Buru Jasa Penukaran Uang