Berita Riau
HARGA Tiket Pesawat Domestik Mahal, Perjalanan Dinas ASN Pemprov Riau Transit ke Luar Negeri, Hemat
Harga tiket pesawat domestik di Indonesia mahal, perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau transit ke luar negeri, untuk hemat biaya
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal, Perjalanan Dinas ASN Pemprov Riau Transit ke Luar Negeri, Hemat
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga tiket pesawat domestik di Indonesia mahal, perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau transit ke luar negeri, untuk hemat biaya.
Pemerintah Provinsi Riau mengajukan permohonan izin ke Menko Bidang Perekonomian untuk transit pesawat ke luar negeri karena dinilai ada pemborosan.
Pemprov Riau menilai dengan transit ke luar negeri untuk perjalanan dinas, biaya perjalanan dinas dengan menggunakan pesawat bisa dihemat, karena harga tiket ke luar negeri lebih murah.
Baca: RUMAH MEWAH Milik Sepasang Dokter di Jalan Dwikora Pekanbaru Disita Pengadilan Agama, Ini Sebabnya
Baca: Satpam CANTIK Berdarah Sunda Singaparna Tasik Malaya Jawa Barat Jaga Keamanan di Kantor DPRD
Baca: Pilkada Riau 2020, GP NasDem Minta DPP Ganti Pengurus DPW NasDem Riau karena Dinilai Tak Profesional
"Sudah kita sampaikan ke Menko Perekonomian, ini kan menyangkut harga tiket domestik yang mahal dan terbatasnya jumlah pesawat. Tentu ini mempengaruhi perekomian daerah, khususnya kunjungan wisatawan," kata Gubernur Riau, Syamsuar pada Senin (17/6/2019).
Tidak hanya berdampak terhadap kunjungan wisatawan khususnya Domestik, namun mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik juga membuat biaya perjalanan dinas ASN menjadi meningkat, sehingga membuat penggunaaan APBD untuk biaya rutin perjalanan dinas ASN menjadi membengkak.
"Makanya kami minta izin ke pusat supaya kami diizinkan melakukan penerbangan ke seberang (luar negeri) karena lebih murah. Kan bisa transit ke malaysia atau singapura, itu jauh lebih murah," ujarmya.
Selain mahalnya harga tiket, Syamsuar juga mengungkapkan kendala lain dalam melakukan perjalanan dinas menggunakan pesawat yakni, terbatas maskapai penerbangan, sehingga harus transit ke daerah lain sebelum sampai ke tujuan.
"Ini juga membuat biaya perjalanan dinas itu menjadi mahal," imbuhnya.
Baca: CJH Taluk Kuantan Riau Tak Bisa Menginap di Asrama Haji pada Musim Haji 2019, Senasib dengan Kampar
Baca: Kemenag Kampar Tidak Khawatir Kondisi Asrama Haji untuk Jamaah Haji 2019, Kampar dan Pekanbaru Dekat
Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan
Namun sejauh ini permohonan izin untuk melakukan transit ke luar negeri tersebut belum mendapatkan restu dari pemerintah pusat.
Sehingga Pemprov Riau belum bisa transit ke luar negeri untuk melakukan penghematan anggaran saat melakukan perjalanan dinas di dalam negeri.
"Kalau dibolehkan transit lewat malaysia atau singapure itu jauh lebih murah, jadi lebih efisien untuk penghematan anggaran. Tapi sampai sekarang belum dapat izin, kita masih menunggu, kalau diizinkan itu jauh lebih hemat. Contohnya saja saya beli tiket ke Bangkok transit lewat Singapure itu harganya sekitar Rp 2 juta 2 ratus. Sementara dari Riau ke Jakarta itu biayanya bisa sampai Rp 6 jutaan, itu kan tidak logis," katanya.
Seperti diketahui, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Provinsi Riau mengungkap adanya pemborosan anggaran yang cukup besar digunakan untuk perjalanan dinas.
Bahkan untuk tahun 2019 ini, biaya perjalanan dinas Pemprov Riau termasuk DPRD Riau mencapai Rp 401 miliar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/harga-tiket-pesawat-domestik-mahal-perjalanan-dinas-asn-pemprov-riau-transit-ke-luar-negeri-hemat.jpg)