Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gerindra Buka Suara: Inilah Alasan Mengapa Prabowo Subianto Belum Mengucapkan Selamat pada Jokowi

Diketahui, Prabowo hanya menggunakan kata 'menghormati' ketimbang memberi ucapan 'selamat kepada Joko Widodo.'

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Calon Presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto dan nomor urut 2 Joko Widodo bersalaman usai debat capres 2014 putaran ketiga, di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6/2014). Debat capres kali ini mengangkat tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional. 

Gerindra Buka Suara: Inilah Alasan Mengapa Prabowo Subianto Belum Mengucapkan Selamat pada Jokowi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Arief Poyuono angkat bicara mengenai sikap Prabowo Subianto yang enggan memberikan ucapan selamat secara terbuka kepada Joko Widodo.

Diketahui, Prabowo hanya menggunakan kata 'menghormati' ketimbang memberi ucapan 'selamat kepada Joko Widodo.'

Arief Poyuono, sapaannya, menyebut kata 'menghormati' itu luas maknanya.

"Kan menghormati itu artinya luas. Dan diksi menghormati itu lebih tinggi dari pemberian 'selamat.' Ya artinya menghormati kemenangan pak Joko Widodo dan pak Ma'ruf Amin. Kan cukup dari saya selamatnya. Saya kan sudah mewakili.

Selamat pak Joko Widodo, selamat bekerja, selamat memenangkan pesta demokrasi ini, selamat menuntaskan janji-janji pak Joko Widodo kepada rakyat," kata Arief Poyuono, pada acara ulang tahun kedua Suropati Syndicate, di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019).

Baca: Pria Berotot Kekar Terduga Pembunuh Kopda Lucky Prasetyo Berhasil Diamankan, Ini VIDEO-nya!

Baca: VIDEO LInk Streaming & Prediksi Badak Lampung Vs Bali United, Live Liga 1 2019 di OChannel Malam Ini

Baca: Ratusan Masyarakat Pekanbaru Ikut Roadshow Semarak Berkah Energi Pertamina, Suguhkan Bermacam Hadiah

Arief melanjutkan, pihak Gerindra telah menerima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

 

"Itu kan sudah dijalankan dengan cara-cara yang konstitusional.

Artinya dukungan internasional ataupun pengadilan internasional kan kita mengakui karena kita meratifikasi. Indonesia meratifikasi Mahkamah Internasional. Jadi kami ya menerima juga keputusan MK," jelasnya.

Pihak Gerindra, sambungnya, belum memikirkan untuk berkoalisi dengan PDIP.

"Kita juga belum memikirkan akan masuk di koalisi PDIP atau tidak. Karena kalau kita tidak ada oposisinya kan juga bisa kebablasan. Artinya, kalau kita masuk pun jauh akan lebih baik sebetulnya," ujarnya.

Baca: VIDEO Streaming & Prediksi Persib Bandung Vs Bhayangkara FC di Liga 1 2019, Live Indosira 15.30 WIB

Baca: Penelitian Ini Sebut Dunia Menghadapi Epidemi Kesepian: Bahaya bagi yang Menjomblo!

Baca: Video Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara FC Jam 15.30 Sore Ini, Live Indosiar!

"Kalaupun nantinya kami berkoalisi, bukan artinya kita meng-okekan semua program-program yang dilakukan oleh pak Joko Widodo.

Kalau ada program-program yang tidak pro-rakyat, selama ini, tentu saja kita akan menolak di dalam pemerintahan itu.

Misalnya seperti PP 78 yang mengelukan ekspert saya mengenai pengupahan yang tidak berpihak pada buruh dan pengusaha. Kalau kita di dalam pemerintahan, maka akan menolaknya," sambungnya.

 

Menurut Arief, pihak Gerindra sebetulnya lebih dekat dengan Joko Widodo jika dibanding partai NasDem.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved