JSI Pecahkan Rekor Muri
Jaringan Suara Indonesia (JSI) memecahkan catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait pelaksanaan perhitungan cepat
PEKANBARU, TRIBUNNEWSPEKANBARU.com - Jaringan Suara Indonesia (JSI) memecahkan catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait pelaksanaan perhitungan cepat alias quick count dengan selisih paling tipis dari hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum. JSI mencetak rekor dengan tingkat presisi dengan silisih hanya 0,01 persen dalam pemilukada Kabupaten Konowe Utara, 7 Okotober silam. Sebelumnya, rekor MURI untuk kategori perhitungan cepat dipegang oleh LSI dengan tingkat presisi selisih 0,05 persen.
Supervisor JSI, Astariadi Kurniawan kepada Tribun, Kamis (2/12) menyatakan, penghargaan atas dipecahkannya rekor MURI tersebut sudah diterima oleh Direktur JSI Eka Kusmayadi dari Ketua MURI Jaya Suprana. Dalam perhitungan cepat tersebut, JSI lanjutnya melakukan metode multi stage random dengan memperhatikan keterwakilan seluruh kecamatans ecara proporsional. Astariadi memastikan, perhitungan cepat dilakukan secara ilmiah sehingga bisa mendapatkan hasil paling objektif dan riil dengan perhitungan final oleh KPU setempat.
"Kami berterima kasih atas rekor MURI
tersebut. Ini akan memacu kami bekerja lebih gigih dalam pembangunan
demokrasi," kata Astariadi.
Astariadi menegaskan, meski baru berumur
dua tahun, JSI sudah menunjukkan kiprahnya dalam proses politik di
Indonesia. Hasil riset yang mendalam dan tepat membuktikan JSI mampu
menjadi konsultan politik dalam banyak pemilukada di Indonesia.
Buktinya, sejak Januari hingga Agustus 2010, JSI telah memenangkan 9
pemilihan kepala daerah di Indonesia. Yang lebih prestisius, hasil
pendampingan JSI mencetak rekor kemenangan sebanyak tiga kali dalam
sehari di
pemilukada 23 Juni 2010 di Sulawesi Selatan. Dalam pemilu legislatif
2009 lalu, JSI juga ikut memenangkan 18 anggota DPR RI dan DPRD duduk
menjadi wakil rakyat. Hingga saat ini, lanjut alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Riau (UR) ini
sudah melaksanakan 108 kali survey di 57 wilayah tersebar di 21
provinsi di Indonesia. Termasuk dalam pemilukada empat kabupaten/ kota
di Riau, Juni 2010 lalu.
Ditanya tentang keterlibatan JSI dalam 7 pemilukada di Riau tahun 2011 ini, Astariadi menyatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah kandidat yang akan ikut bertarung. Meski demikian, Astariadi menolak untuk menyebut siapa pasangan yang akan didampingi dengan alasan hal tersebut melanggar etika riset dan kontrak.
"Kami juga sudah melakukan komunikasi dalam pemilukada di Riau. JSI akan menjadi mitra yang paling ideal. Kami profesional dan kompetitif," kata Astariadi. (*)