Artis Terjerat Narkoba
BNN: Jakarta Banjir Pecandu Narkoba
Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kusman Suriakusumah mengungkapkan jumlah pengguna narkoba di Jakarta kian marak
“Jakarta kebanjiran pecandu narkoba. Di tiap RT ada enam pecandu," katanya dalam konferensi pers di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timurnya, Senin (28/1/2013).
Menurutnya, angka tersebut tersebar di seluruh wilayah Jakarta, yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Dalam Jurnal Data BNN untuk tahun 2011, penyalahguna narkoba dibagi menjadi empat kategori, yakni coba pakai, teratur pakai, pecandu suntik, dan pecandu bukan suntik.
Angka penyalahguna coba pakai mencapai 171.925 orang, penyalahguna teratur pakai mencapai 269.405 orang, pecandu suntik 11.134 orang, dan pecandu bukan suntik 165.689 orang.
"Bagi saja, berarti satu wali kota ada 60 ribu pecandu. Anggap satu wali kota itu satu RT lah, berarti di tiap RT ada enam orang. Artinya kita sudah banjir," jelasnya.
Dari jumlah penyalahguna di Jakarta, selama 2009-2011, belasan ribu telah dijadikan tersangka. Pada 2009, 6.125 orang dijadikan tersangka, 2010, 5.168 orang, dan 2011, 5.211 orang. Jakarta menempati ranking tertinggi kasus dan tersangka narkotika seluruh Indonesia.
Tersangka pengedar (kultivasi, produksi, distribusi) di Jakarta selama 2009-2011 mencapai 8.290 orang. Tersangka penyalahguna mencapai 11.845 orang.
Hal ini membuat Jakarta menjadi wilayah rawan peredaran gelap narkoba di Jakarta. BNN menghitung rasio perdagangan gelap narkoba di Jakarta mencapai 1:2.619 di bawah Sulawesi Utara yang di peringkat pertama. Namun jumlah populasi Jakarta (10-59 tahun) hampir tujuh kali lipat lebih banyak ketimbang Sulut.