Pilgubri
Tiga Kesepakatan Antara LE dan Indra
Sama-sama mendapat Restu Orangtua
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Pemilihan Umum Kepala Daerah
(Pemilukada) Riau akan digelar tanggal 4 September mendatang, guna memilih
gubernur dan wakil gubernur Riau periode 2013-2018. Setelah tujuh hari Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Riau membuka pendaftaran pasangan bakal calon kepala
daerah dari jalur partai politik, ada delapan pasangan calon yang mendaftar. Dua
bakal calon gubernur merupakan kakak beradik yakni Lukman Edi dan Indra Muhklis
Adnan.
Delapan pasangan yang mendaftar dari jalur partai politik itu yakni, Herman Abdullah-Agus Widayat, Annas Maamun-Andi Rahman, Achmad-Masrul Kasmi, Jon Erizal-HR Mambang Mit, Indra Mukhlis Adnan-Azis Zainal, Lukman Edi-Suryadi Husaini, Tengku Muktaruddin-Syamsurizal dan Wan Abu Bakar-Isjoni. Indra Mukhlis Adnan merupakan kakak dari Lukman Edi. Lantas, apa alasan Lukman Edi ia menyaingi kakaknya pada Pemilukada Riau ini?
Lukman Edi kepada Tribun di kediamannya Jalan Kayu Putih menyebutkan, mereka berdua sama-sama direstui oleh orangtua untuk maju menuju kursi gubernur Riau. Namun, jauh-jauh hari sebelum masa pendaftaran tiba, mereka sudah membuat tiga kesepakatan.
“Kalau restu orangtua, semua anak direstui, mana ada orangtua yang pilih kasih kepada anaknya. Orantua itu semua pasti direstui.
Komunikasi saya dengan bang Indra, yang namanya kakak beradik, jelas paling intensif komunikasi kami. Hanya saja, kami punya tiga kesepakatan dengan bang Indra,” ungkap mantan menteri yang akrab dipanggil LE ini.
Tiga kesepakatan itu, ulas LE, jauh-jauh hari sebelum masa pendaftaran datang. Kesepakatan itu terkait dengan partai pengusung untuk maju menjadi calon. Kesepakatan ini merupakan kesepakatan keluarga besarnya.
“Kesepatakan pertama, saat bang Indra menjadi Ketua Umum DPD Golkar Riau, kami sekeluarga besar akan dukung bang Indra kalau bang Indra perahunya Golkar. Logikanya, Golkar merupakan perahu besar, kalau bang Indra didukung Golkar maka didukung bersama oleh keluarga besar. Ternyata, di kemudian hari terjadi Musdalub maka terjadi keputusan lain,” jelas LE.
Kesepakatan kedua, ulas LE, masih terkait dengan partai pengusung untuk maju. Namun kali ini partainya berbeda yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), karena ini juga partai besar.
“Siapa yang diberikan rekomendasi oleh PDIP, itulah yang didukung bersama oleh keluarga besar, tentunya juga bang Indra. Ternyata, rekomendasi PDIP jatuh kepada saya, hanya saja rekomendasi itu datangnya sesudah bang Indra mendaftar. Tinggal lagi sekarang kesepakatan ketiga, masih belum bisa saya publikasikan, masih dalam amplop saya, nanti saya buka,” beber LE.
Mengenai banyaknya pasangan calon yang akan maju, menurut LE, itu sah-sah saja dalam masa demokrasi sekarang ini. Ia bertekad untuk bersaing sehat dan fair dengan para calon lain itu, karena semua calon itu ia kenal baik.
Rekomendasi untuk Anda