Material The Peak Pekanbaru Hantam Atap Rumah Wirda
Besi Ulir 20 Sepanjang 40 Centimeter Jatuh ke Kasur
Penulis: Rino Syahril | Editor:

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wirda (42) warga Jalan A Yani Gang Sardino atau tepatnya dibelakang The Peak Hotel and Apartment, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan. Pasalnya Wirda yang sedang menyusui anaknya selamat dari maut, Sabtu (6/7) sekitar pukul 15.00 lalu.
Menurut penuturan Wirda kepada Tribun, Minggu (7/7), sore itu ia sedang berada dikamar menyusui anaknya. Tiba- tiba ia (Wirda) mendengar bunyi dentuman keras diatas atapnya dan beberapa detik kemudian jatuh besi ulir 20 sepanjang 40 centimeter jatuh kekasur menembus plafon kamarnya. Kemudian besi itu mantul kekepalanya.
"Besi itu jatuhnya tidak jauh dari kepala anak saya dan mantul ke kepala saya," ujar Wirda sambail mengucap syukur.
Besi itu kata Wirda material dari pembangunan The Peak. "Hal ini entah berapa kali kami alami, besi dua kali jatuh ke atap, kemudian balok dan triplek 2 kali. Belum lagi bekas coran dan debu," ungkap Wirda.
Kejadian sebelum itu tambah Wirda, selama ini damai saja. "Tapi karena ini sudah mengancam nyawanya saya dan anak saya, jadi saya tidak toleril lagi," ucapnya.
Sementara itu Ketua RT 03/RW 02, Tanah Datar, Pekanbaru Kota Ragiman mengatakan, insiden jatuhnya material menimpa rumah warga sudah diadukan ke Lurah dan akhirnya dipasang jaring. "T api sampai sekarang jaringnya tidak memadai. Buktinya banyak material yang jatuh dari Hotel berlantai 29 itu menimpa rumah warga dibelakang hotel tersebut," kata Ragiman.
Hal ini tambah Ragiman sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru dan anggota DPRD Pekanbaru. "Untuk itu kami berharap agar pengamanan atau safety lebih bagus lagi dan kalau mengecor gunakanlah terpal. Tujuannya agar material tidak menimpa rumah warga atau orang. Apakah tunggu ada korban jiwa baru dipasang," kata Ragiman.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Zulfan Sulaiman yang datang menemui warga Minggu (7/7) siang itu sangat prihatin dengan kondisi rumah dan warga dibelakang The Peak Hotel. Pasalnya safety atau pengamanan dibelakang itu tidak aman. "Pengelola hanya memasang jaring seadanya saja," kata Zulfan.
Dengan musibah ini kata Zulfan lagi, jatuhnya besi dari bangunan berlantai 29 itu sangan jelas pengamanannya kurang memadai. "Apalagi besi Ulir 20 sepanjang sekitar 40 centimeter itu menimpa atap rumah dan tembus ke kamar. Untung besi itu tidak menimpa kepala Wirda dan anaknya yang sedang disusui," ucap Zulfan.
Atas peristiwa itu tegas Zulfan, yang salah itu adalah pihak Pengelola dan Pemko Pekanbaru. "Untuk pengelola pengamanan yang dipasang tidak memadai, kita akan memanggil pihak pengembang. Kemudian hal ini juga kelalaian Pemko Pekanbaru, karena tidak melakukan pengawasan. Apalagi rumah korban sudah lebih 4 kali kejatuhan benda dari pengerjaan The Peack," bebernya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini tambah Zulfan, ia akan membicarakannya dengan anggota Komisi IV. "Setelah itu kita akan agendakan pemanggilan pihak The Peak dan Pemko Pekanbaru. Keduanya kita panggil Senin (8/7) besok," paparnya.
Terkait musibah itu saat Tribun menyambangi kantor The Peak dilantai II pihak yang berkompeten untuk memberikan pernyataan tidak ada. Ketika ditanya staf yang mengaku bernama Rosa berapa nomor HP Humas The Peak atau Pimpinan The Peak yang bisa dihubungi? Rosa enggan memberikannya. "Langsung aja telepon nomor kantor," ucapnya. Kemudian saat ditanya apa jabatannya? Rosa menjawab ketus, "Tidak perlu tahu apa jabatan saya," ungkapnya. ( *)