Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KPK Tangkap Gubernur Riau

Inilah Tanggapan Tetangga Gulat Manurung Setelah Ditangkap KPK

Sejak operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, nama Gulat Mendali Emas Manurung langsung jadi buah bibir masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya

Editor:

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU  - Rumah Gulat Mendali Emas Manurung, di Jalan Rawa Sari, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, Minggu (28/9) sore sekitar pukul 15.30 WIB terlihat sepi. Saat Tribun mengetuk pintu pagar rumah bercat kuning itu, tak satupun terdengar sahutan suara dari dalam rumah tersebut.

Namun, sebuah mobil Pickup jenis Mazda bernomor polisi BM 8670 AA milik Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Provinsi Riau warna silver, terlihat parkir di garase rumah berlantai dua itu. Diduga, mobil tersebut adalah mobil operasional Apkasindo yang digunakan Gulat Mendali Emas Manurung. Karena saat ini, Gulat Manurung adalah pengurus DPW Apkasindo yang dilantik pada 16 April lalu.

Sejak operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, nama Gulat Mendali Emas Manurung langsung jadi buah bibir masyarakat. Terutama bagi warga di lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa tetangganya tak menyangka bahwa Gulat Manurung yang dikenal baik, ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan bersama Gubernur Riau, Annas Maamun.

Jejak Gulat Mendali Emas Manurung tidak banyak diketahui tetangganya. Beberapa tetangganya, hanya tahu bahwa Gulat Manurung adalah dosen di Fakultas Pertanian Universitas Riau. Bahkan, tetangganya juga tidak tahu kalau Gulat Manurung punya kebun sawit yang luasnya ratusan hektar. Mereka hanya tahu bahwa Gulat Manurung adalah seorang akademisi.

"Kami gak tahu dia (Gulat Mendali Emas Manurung) punya kebun sawit. Kami tahunya dia hanya seorang dosen di Fakultas Pernatian Universitas Riau," kata Evi, tetangga Gulat Mendali Emas Manurung saat ditemui Tribun di rumahnya, kemarin.

Perempuan berusia 60 tahun ini, enggan berkomentar mengenai penangkapan Gulat Manurung oleh KPK terkait kasus suap. Dia hanya mengatakan bahwa dia dan beberapa tetangganya, langsung kaget begitu ada berita yang menayangkan bahwa Gulat Manurung bersama Gubernur Riau, Annas Maamun ditangkap KPK.

"Pak Manurung itu orang baik. Jadi saya kaget begitu mendengar kalau Pak Manurung ditangkap KPK. Selama ini, beliau sudah banyak memberikan bantuan kepada warga sini. Terutama jika ada kegiatan kepemudaan. Pak Manurung itu, puinya jiwa solidaritas yang tinggi disini," ujar Evi.

Senada dengan Eri (31). Perantau minang asal Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini, mengaku bahwa selain baik, Gulat Manurung juga orang yang ramah dan peduli kepada lingkungannya, terutama pada orang yuang tidak mampu. Bahkan, beberapa mahasiswanya ada yang mengatakan bahwa Gulat Manurung, sering membantu mahasiswanya yang kurang mampu.

"Semua orang menilai Pak Manurung itu baik. Termasuk mahasiswanya. Beberapa mahasiswanya yang saya kenal, Pak Gulat Manurung itu dikenal cukup killer dimata mahasiswanya, tapi beliau suka menolong, terutama jika ada mahasiswanya yang kurang mampu," ujar Eri.

Kemudian, ketika ditanya apakah KPK sudah datang ke rumah Gulat Manurung untuk melakukan penggeledahan terkait operasi tangkap tangan, Ari mengatakan belum ada. "Belum ada KPK datang. Sejak kejadian itu, rumahnya selalu sepi. Biasanya, banyak tamu-tamunya yang datang," bebernya.

Sutrisno, (65) yang rumahnya tepat berada di sebelah kanan rumah Gulat Manurung, juga mengaku demikian. Awalnya, dia tak percaya kalai tetangga dekatnya itu ditangkap KPK dalam kasus suap. Dia tahunya, setelah KPK membeberkan nama-nama orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan bersama Gubernur Riau, Annas Maamun.

"Pak Gulat Manurung orang baik. Semua warga disini kenal dengan dia. Saya awalnya gak tahu kalau yang ditangkap bersama Ggubernur Annas itu tetangga saya," ujarnya sembari berlalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved