KPK Tangkap Gubernur Riau
Gubernur Ditangkap KPK, Kemana LAM Riau Selama Ini?
Mahasiswa juga menyentil kewibawaan Lembaga Adat Melayu (LAM) yang digadang-gadang menjadi benteng pertahanan moral pejabat di Bumi Lancang Kuning
Penulis: Ilham Yafiz | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Demonstrasi mahasiswa Riau di kanbtor DPRD Riau, Selasa (30/9/2014) tak hanya mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh Gubernur Riau, Annas Maamun. Namun, mahasiswa juga menyentil kewibawaan Lembaga Adat Melayu (LAM) yang digadang-gadang menjadi benteng pertahanan moral pejabat di Bumi Lancang Kuning.
Mahasiswa dalam orasinya mempertanyakan fungsi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dalam mengawasi Gubernur Riau Annas Maamun dan pejabat lainnya. LAM dinilai tidak memberikan kontribusi maksimal dalam mengawasi dan menasihati Gubri Annas sebelum akhirnya ditangkap KPK.
"Kemana LAM selama ini, apa fungsinya sebagai lembaga tunjuk ajar Melayu. Mana fungsinya membimbing menasehati Annas Maamun selaku Gubernur sebelum akhirnya ditangkap KPK," teriak seorang orator.
Hingga saat ini, orasi para mahasiswa masih terus berlanjut di bawah pengawalan aparat kepolisian.
Diketahui, KPK telah menetapkan Gubernur Riau, Annas Maamun dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo Provinsi Riau, Gulat Manurung sebagai tersangka dalam dugaan suap terkait suap alih fungsi lahan hutan. KPK menduga bahwa Annam menerima suap total sebesar Rp2 miliar dari Gulat yang terdiri dari Rp500 juta dan 156.000 dolar Singapura. Uang tersebut kini telah disita oleh KPK.
Selain itu, saat ini Kejaksaan Tinggi Riau juga tengah menyelidiki dugaan korupsi dalam pembangunan Jembatan Pedamaran I dan II di Rokan Hilir. Jembatan bernilai ratusan miliar tersebut dibangun saat Annas Maamun menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir. (*)
Apa saja tuntutan mahasiswa terhadap LAM dalam kasus Gubernur Annas Maamun? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak kelanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru.com dan LIKE Pages Facebook: Tribuners Pekanbaru Interaktif.