Wan Amir Firdaus Diperiksa Penyidik Terkait Jembatan Pedamaran

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rino Syahril
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Asisten II Setprov Riau, Wan Amir Firdaus yang juga mantan Kepala Bappeda Rohil tahun 2006 sampai 2007, Senin (29/12/2014) diperiksa Tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Ia diperiksa terkait dugaan korupsi pembangunan jembatan Pedamaran I dan Pedamaran II.

Wan Amir datang mengenakan baju Pegawai Negeri Sipil (PNS) Linmas warna hijau guna memenuhi panggilan penyidik sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya di Kejati Riau mantan Kepala Bappeda Rohil itu langsung naik kelantai II menuju ruang jaksa penyidik Eka Safitra SH.

Ketika ingin masuk ke ruang penyidik itu saat ditanya wartawan, Wan Amir mengaku dirinya datang ke Kejati Riau hanya untuk dimintai keterangan terkait pembangunan jembatan Pedamaran I dan II di Rohil. "Saya hanya dimintai keterangan saja dan bukan diperiksa," ucapnya sambil terus berjalan masuk ke ruang penyidik.

Dalam kasus tersebut, Tim penyidik Pidsus Kejati Riau telah menetapkan Ibul Kasri dan kawan-kawan sebagai tersangka. Hal tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-10 N.4/Fd.1/12/2014 tanggal 09 Desember 2014. Pembangunan Jembatan Pedamaran I dan II tersebut telah dianggarkan pada tahun 2008-2010 dengan total dana sebesar Rp529 miliar.

Pada kenyataan IK dan kawan-kawan kembali menganggarkan kegiatan tanpa dasar hukum yang jelas itu pada tahun 2012, dengan rincian Rp66.241.327.000 dan Rp38.993.938.000. Tahun 2013 dianggarkan lagi Rp146.604.489.000. Total keseluruhannya sebesar Rp251.839.754.000. (rsy)

Apa saja yang ditanyakan penyidik kepada Wan Amir Firdaus? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Facebook Fans Page: Tribun Pekanbaru dan Facebook Fans Page: Tribuners Pekanbaru Interaktif.