Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga China Ramai Datang Berbelanja, Demonstran Hong Kong Marah-marah

Polisi Hong Kong menangkap sekitar 38 demonstran dalam aksi Minggu di Yuen Long, perbatasan Hong Kong dan China.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi Hong Kong menangkap lebih dari 30 demonstran dalam aksi Minggu (1/3/2015) di Yuen Long, perbatasan Hong Kong dan China. Para demonstran ini memprotes meningkatnya warga China yang datang untuk berbelanja di Hong Kong.

Polisi terpaksa menggunakan pentungan dan gas air mata membubarkan kerumunan demonstran yang ricuh dengan warga lokal daerah perbatasan. Aksi mereka ini ditentang oleh warga lokal dan mereka berusaha mengganggu para demonstran itu saat lewat.

Polisi mengatakan dari 38 orang yang ditangkap ini di antaranya anak laki-laki usia 13 tahun. Sementara itu 10 polisi mengalami luka. Demonstran menuduh para pembeli asal China telah menyebabkan penyimpangan ekonomi Hong Kong.

Para pembeli asal China ini memborong berbagai benda seperti ponsel pintar, kosmetik, obat-obatan dan barang mewah lainnya dengan harga lebih murah karena di Hong Kong tidak terlalu dibebani pajak penjualan. Mereka biasa terlihat dalam kelompok besar dan membawa tas dorong.

Komoditas paling laris adalah susu formula. Masyarakat China banyak yang meninggalkan produk dalam negeri setelah berbagai skandal terkait makanan yang tercemar bahan berbahaya. Termasuk kasus susu yang terkontaminasi melamin, menyebabkan sedikitnya enam bayi meninggal dunia pada 2008. Sedangkan produk Hong Kong terkenal memiliki kualitas bagus.

"Ada banyak kemarahan dari orang-orang pada penyelundup China ini karena kami tidak suka bagaimana mereka membuat harga-harga naik, membuat mahal apapun, menyebabkan banyak huru hara, dan kami tidak diuntungkan dari hal itu," kata seorang demonstran, Kelvin Lee pada AP.

Lee mengatakan penduduk di daerah pinggiran kota kenyang dengan suasana jalanan yang macet, tumpukan sampah di jalanan dan berbagai tempat yang ditimbulkan oleh warga China itu. Mereka juga dianggap memiliki sikap yang buruk. Demonstran menilai kehadiran mereka memborong di toko-toko ritel telah membuat pedagang biasa tersingkir.

Demonstrasi anti pembeli China ini sudah berlangsung beberapa kali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved