Pernikahan Anak Presiden
Ini Cara Mencari Hari Baik Perkawinan Putra Jokowi Versi Penanggalan Jawa
Teka-teki hari pernikahan putera sulung Presiden Joko Widodo mulai terkuak.
TRIBUNPEKANBARU.COM, SOLO - Teka-teki hari pernikahan putera sulung Presiden Joko Widodo mulai terkuak.
Setelah Iriana Joko Widodo menyatakan akan mempertimbangkan perhitungan Jawa dalam memilih tanggal pernikahan, dan hanya menyebut bulan Juni menjadi pilihan, seorang praktisi penanggalan Jawa di Solo, Totok Yasmiran, mencoba untuk mencari tanggal baik tersebut.
Ia menjelaskan, untuk mencari hari yang baik menurut penanggalan Jawa bersumber dari berbagai kitab kuno.
Seperti Kitab Serat Pawukon karangan Padmasusastra, Kitab Primbon Jawa oleh Tinoyo dan juga Kitab Centhini.
Perhitungan tanggal baik bagi masyarakat Jawa biasanya dilakukan untuk menentukan hari pernikahan, pindahan rumah atau acara besar lainnya.
Saat disinggung tentang hari baik yang ada di bulan Juni, Totok menjelaskan bahwa di bulan tersebut terdapat dua hari baik untuk melangsungkan pernikahan.
Hari tersebut adalah 6 Juni (Sabtu Legi) dan 14 Juni (Minggu Wage) 2015.
Menurut Totok, kedua hari tersebut memiliki karakter masing masing. Diriya memilih hari Minggu Wage lebih baik untuk pernikahan.
"Sabtu Legi memiliki karakter lakuning rembulan (perjalanan rembulan), lalu Minggu Wage sifatnya lakuning angin (perjalanan angin) dan Satria Wibawa. Yang kedua ini lebih baik," katanya, Kamis (16/4/2015).
Totok juga menghitung tanggal lahir atau weton kedua mempelai, Gibran dan Selvi.
Menurut tanggal Jawa, Gibran memiliki weton Kamis Legi (1 Oktober 1987) dan Selvi, Senin Pahing (9 Januari 1989).
"Dari weton keduanya bisa mempunyai arti, misalnya apabila wetonnya dijumlahkan hasilnya 13, lalu kalau ditambahkan keduanya jadi 26 lalu dibagi lima, sisa satu. Satu ini artinya di dalam Jawa, Sri atau simbol kemakmuran," katanya saat ditemui di Museum Radyapustaka di Jalan Slamet Riyadi, Solo. (kompas.com)
