Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabut Asap Riau

Heli Skorsky untuk Pemadaman Titik Api Masih Terkendala Izin

"Yang dibutuhkan sekarang ini water bombing. Makanya sangat berharap sekali heli Skorsky segera tiba di Pekanbaru," ujarnya.

Editor: harismanto
zoom-inlihat foto Heli Skorsky untuk Pemadaman Titik Api Masih Terkendala Izin
Humas RAPP
Helikopter Water Bombing RAPP tengah berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala BPBD Edwar Sanger mengatakan hingga saat ini helikopter jenis Skorsky belum tiba di Pekanbaru. Heli itu masih tertahan di Singapura akibat terkendala masalah izin.

"Izin dari kementerian belum turun, heli Skorsky masih di Singapura. Sebelumnya dijadwalkan tiba di Pekanbaru 15 Juli lalu. Kami masih menunggu kedatangan Skorsky itu," ujar Edwar Sanger kepada Tribun.

Menurut Edwar Sanger, saat ini Riau sangat membutuhkan heli Skorsky itu untuk membantu pemadaman titik api dengan metode pengeboman air dari udara atau water bombing.

"Yang dibutuhkan sekarang ini water bombing. Makanya sangat berharap sekali heli Skorsky segera tiba di Pekanbaru," ujarnya.

Heli Skorsky bisa diandalkan karena dapat mengangkut air dengan jumlah yang sangat besar yakni mencapai 5.000 liter air.

Sedangkan helikopter yang ada saat ini hanya mampu mengangkut 2.000 liter air sekali terbangnya. Sehingga heli Skorsky sangat efektif dalam melakukan pemadaman titip api dari udara.

Sedangkan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan tetap dilakukan, dan itu kembali dilakukan sejak Rabu (22/7/2015) lalu.

Jumlah titik panas (hotspot) di Riau melesat tajam, Kamis (23/7), setelah satelit Terra dan Aqua memantau 83 titik panas. Padahal sehari sebelumnya titik panas hanya tujuh.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Slamet Riyadi mengatakan, titik panas terbanyak berada di Kabupaten Siak, yakni 18 titik panas.

Kemudian disusul Indragiri Hulu dengan 17 titik panas. Lalu Rokan Hilir 13 titik panas, Bengkalis 11, Kampar dan Pelalawan masing-masing delapan.

"Selebihnya Indragiri Hilir enam titik panas, lalu Dumai dan Meranti masing-masing satu," kata dia.

Slamet menjelaskan, bila dibandingkan sehari sebelumnya, jumlah titik panas melonjak tajam karena kemarin hanya terdeteksi tujuh titik panas di enam kabupaten.

Rinciannya, di Siak dua titik panas, lalu Bengkalis, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing satu titik panas.

Dari 83 titik panas yang terpantau kemarin, diperkirakan 60 titik di antaranya diindikasikan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sebarannya adalah di Siak 16, Indragiri Hulu 12, Rokan Hilir 11, Bengkalis delapan, Kampar lima, Indragiri Hili dan Pelalawan empat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved