Setelah 45 Tahun, Jasad Dua Pendaki Jepang Akhirnya Teridentifikasi
Jasad dua pendaki muda Jepang akhirnya berhasil diidentifikasi melalui tes DNA yang dicocokkan dengan pihak keluarga.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah 45 tahun hilang di Gunung Matterhorn, Swiss, jasad dua pendaki muda Jepang akhirnya berhasil diidentifikasi melalui tes DNA yang dicocokkan dengan pihak keluarga.
Rangka dua pendaki ini ditemukan pada September lalu saat gletser menyusut di ketinggian 2.800 meter. Dua jenazah tersebut kemudian melewati proses uji medis untuk identifikasi. Demikian disampaikan kepolisian kanton Valais.
Dua pria muda itu hilang di puncak Zermatt, pada 18 Agustus 1970. Namun tim penyelamat gagal menemukan mereka. Diperkirakan terjadi badai salju yang membuat dua pria itu hilang.
"Badai salju berlangsung beberapa hari yang mencegah tim penyelamat melakukan pencarian," kata Stephane Vouardoux pada Reuters.
Ilmuwan forensik Swiss meneliti DNA dari tulang belulang korban. Penelitian dilakukan oleh polisi wilayah itu bekerjasama dengan konsulat Jepang di Jenewa untuk menemukan keluarga pendaki.
DNA keluarga kedua pendaki dicocokkan dengan jasad yang ditemukan, dan hasilnya sesuai. Seorang pejabat konsulat Jepang di Jenewa pada Reuters menyebutkan nama pria-pria itu adalah Michio Oikawa yang lahir pada 1947 dan tinggal di Chiba, dan Masayuki Kobayashi yang lahir 1949 dan tinggal di Tokyo.
Lebih dari 500 orang menemui ajal di Matterhorn. Namun tempat setinggi 4.480 meter itu masih populer terutama di kalangan wisatawan Jepang dan Amerika.