Tidak Koordinasi Soal Kata 'Madani', LAM Pekanbaru Minta Tak Perlu Diperdebatkan
Ketua LAM Pekanbaru Dr Nurhasyim mengatakan kata Madani dan Bertuah tidak bertentangan dengan budaya Melayu.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Sesri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penolakan beberapa kalangan terkait slogan Pekanbaru Kota Madani yang dicanangkan Walikota Pekanbaru Firdaus MT, ditanggapi dingin Ketua Lembaga Adat Pekanbaru (LAM) Pekanbaru Dr Nurhasyim.
Dikatakan Dr Nurhasyim, kata Madani dan Bertuah tidak bertentangan dengan budaya Melayu.
"Kalau bertentangan baru kita tolak. Kata Madani merupakan visi Walikota juga. Yang penting budaya Melayunya ada di sana. Jadi sama dengan falsafah dengan LAM, tidak ada masalah," kata Nurhasyim menjawab Tribunpekanbaru.com, usai paripurna Ranperda LAM Pekanbaru, Senin (11/1/2016) siang tadi.
Disinggung mengenai koordinasi Pemko dengan LAM terkait istilah Madani ini, menurut Nurhasyim sejauh ini tidak belum ada koordinasi resmi. Tapi pembicaraan lisan ada. Apalagi tidak bertentangan juga dengan aturan, tentang Kota Pekanbaru dijadikan pusat kebudayaan Melayu.
"Istilah Madani ini tidak perlu diperdebatkan. Justru kita apresiasi lah (Pemko)," sebutnya lagi seraya mengatakan, tidak ada permasalahan meski ada dua kata jargon Pekanbaru, baik Bertuah maupun Madani. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
