Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau

Strategi Baru Disiapkan dalam Pencegahan Karhutla di Riau

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengadakan pengarahan dalam Rapat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Penulis: Syahrul | Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Syahrul
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung tengah memberikan pengarahan terhadap seluruh jajaran Dandim se Riau di Ruang Pandawa Lanud Roesmin Noerjadin kemarin, Jumat (18/3/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syahrul Ramadhan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengadakan pengarahan dalam Rapat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Jumat (18/3/2016). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Pandawa Lanud Roesmin Noerjadin dan ditujukan pada seluruh jajaran Dandim se Riau.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, ‎Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Henri Alfiandi, Para Asisten Kasdam I/Bukit Barisan dan Pomdam I/Bukit Barisan, Kapendam I/Bukit Barisan, Perwakilan Kapolda Riau, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Kepala BMKG Riau Sugarin, Kepala Dinas Kehutana Riau Fadrizal Labay dan Kepala BLH Riau Yulwiriati Moesa, Para Dandim jajaran Korem 031/Wirabima, Para Kasatdisjan jajaran Korem 031/Wirabima serta Undangan Lainnya.

Disampaikan oleh Lodewyk, pihaknya diminta untuk membuat laporan kebutuhan dalam pencegahan karhutla di Provinsi Riau oleh Menko Polhukam dan Kemen LHK. Pertemuan tersebut membahas rencana dan strategi pencegahan karhutla 2016.

"Kita akan membuat strategi baru dalam usaha pencegahan karhutla kali ini. Diantaranya, dengan mengajukan beberapa item perlengkapan yang kita butuhkan," katanya.

Lodewyk menegaskan, pihaknya akan membuat pasukan khusus yang nantinya dipersiapkan untuk terjun ke tengah-tengah sumber api.
"Mereka akan kita terjunkan dengan parasut dari helikopter langsung ke tengah-tengah sumber api. Disinilah kita perlu mini striker dalam jumlah banyak," ungkapnya.

Bukan tanpa alasan, ia menilai, strategi pemadaman lahan berbasis gambut pada tahun-tahun sebelumnya dinilai tidak maksimal. Dimana strategi penggunaan water bombing untuk pemadaman sudah tidak lagi maksimal.

"Kalau pakai water bombing itu tidak efisien. Diawal mungkin bisa, tapi tetap tidak maksimal. Makanya kita akan terjunkan langsung prajurit ke tengah," urai Lodewyk. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved