Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sepak Terjang Sunny Tanuwidjaja bersama Ahok

Sepak Terjang Sunny Tanuwidjaja bersama Ahok

Editor:
Kompas/Lucky Pransiska
Politisi Partai Golkar, Akbar Tandjung berbicara mengenai ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik dan masa depan demokrasi di Jakarta, Rabu (7/3). Hadir dalam diskusi tersebut peneliti CSIS, Sunny Tanuwidjaja (kanan), Frans Magnis Soeseno (tidak yampak) untuk mengkritisi pokok perubahan dalam undang-undang pemilihan umum dan kemungkinan mengembangkan sistem perwakilan non partisan dalam proses demokrasi. Kompas/Lucky Pransiska 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja melayangkan permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap salah seorang bernama Sunny Tanuwidjaja.

Menurut KPK, Sunny adalah staf khusus dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pencegahan terhadap Sunny terkait dengan kasus suap rancangan peraturan daerah (raperda) proyek reklamasi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi. Namun, KPK belum menjelaskan secara rinci peran Sunny dalam kasus yang juga menyeret nama dua perusahaan properti kelas kakap, Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group itu.

Sebelum adanya penetapan resmi dari KPK, rumor mengenai pencegahan Sunny sudah kencang terdengar dalam beberapa hari terakhir. Rumor itu pun sempat terdengar sampai ke telinga Ahok.

Menganggapi hal itu, Ahok mengaku sudah berbincang dengan Sunny. Ketika itu, Ahok menyebut Sunny membantah semua tudingan yang diarahkan kepadanya.

"Dia udah bilang tidak pernah lakuin apa-apa," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/4/2016).

Siapa Sebenarnya Sunny?

Ahok mengaku sudah mengenal Sunny sejak 2009, tepatnya saat ia masih menjadi anggota Komisi II DPR RI.

Sejak 2012, Ahok menyebut Sunny mulai menyusun desertasi untuk studi S3-nya di salah satu universitas di Illinois, Amerika Serikat. Desertasinya sendiri membahas mengenai sepak terjang Ahok dalam dunia politik.

"Dia mau ikutin karier saya sampai bisa terpilih lagi. Saya kan dianggap cuma anak hoki. Kalau enggak ada Jokowi, saya enggak bisa jadi gubernur. Nah, dia mau teliti bisa enggak Ahok jadi gubernur lagi," ujar Ahok.

Karena itu, Ahok kerap mengikutsertakan Sunny dalam berbagai kegiatan politiknya, termasuk saat bertemu dengan para petinggi partai politik.

Menurut Ahok, ia pernah mengajak Sunny bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Ketemu Bu Mega saya ajak Si Sunny, ketemu Surya Paloh juga," kata Ahok.

Khusus saat bertemu Mega, Ahok menyebut Sunny bahkan sempat ingin ikut dilibatkan saat Mega hendak mengajaknya berbincang-bincang secara tatap muka. Namun, Ahok menyebut Mega tidak mengizinkannya.

"Orang dia pengen tahu kan, cuma Bu Mega enggak izinin. Jadi kita ketemu berdua, Sunny di luar. Bu Mega mikir Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen. Saya suka cerita becanda ke si Sunny, 'gue nih kelinci percobaan lu ya'," ujar Ahok.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved