Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konsepkan Branding Experience Nomic dalam Peningkatan Pariwisata

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Riau, LSP Pariwisata Lancang Kuning Nusantara mengkonsepkan branding experience nomic dalam pariwisata.

Penulis: | Editor: M Iqbal
YouTube
LSP PLKN 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Zul Indra

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Riau, LSP Pariwisata Lancang Kuning Nusantara mengkonsepkan branding experience nomic dalam pariwisata.

Direktur LSP Pariwisata Lancang Kuning Nusantara, Drs Riyono Gede Trisko MM kepada Tribun, Rabu (13/4/2016) menjelaskan experience nomic adalah upaya menjadikan norma-norma masyarakat dan kebudayaan sebagai potensi pengembangan pariwisata Riau. Hal itu sangat penting demi pengembangan ekonomi pariwisata di suatu daerah.

"Suatu hal yang harus diingat ketika berbicara pariwisata, kita harus berangkat dari ilmu sosial. Jika pariwisata suatu daerah maju, maka dapat dipastikan pranata sosial masyarakatnya juga akan berkembang. Sudah banyak contoh daerah wisata yang bisa meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat lingkungannya," ujarnya.

Dilanjutkan Riyono, pariwisata dan tatanan sosial masyarakat memiliki hubungan yang timbal balik. Jika masyarakat yang tinggal di daerah wisata tersebut memiliki keramahan dan santun terhadap para turis, maka para wisatawan tersebut bakal merindukan kembali daerah tersebut.

Tugas pemerintah dan pelaku wisata adalah mensosialisasikan branding experience nomic ino kepada masyarakat. Sehingga warga yang tinggal di daerah wisata, bisa mengubah tingkah laku menjadi kreatif dan inovatif, handal, ramah serta cakap terhadap pengembangan pariwisatanya.

Menurut Riyono, potensi wisata Riau sebenarnya setara dengan wisata Sumbar. Jika di daerah Sumbar menggali potensi dari segi keindahan alamnya, Riau bisa diangkat wisatanya dari suasana, tata sosial dan filosofinya.

"Kita akan menjadikan pariwisata Riau sebagai sumber harapan kehidupan masyarakat. Setiap daerah memiliki keunikan. Daerah Riau ini berbeda dengan Sumbar, namun memiliki potensi wisata yang bisa dijual. Jika Sumbar menggali dari potensi alamnya, potensi wisata Riau ini bisa diangkat dari tatana sosial dan filosofi. Karakter ini yang mampu mengangkat pariwisata riau. Sebagai contoh, Kita bisa menggunakan alat tranportasi pompong untuk berkeliling melihat Sungai Siak atau Sungai Kampar," katanya.

Lalu daerah mana di Riau ini yang memiliki potensi wisata paling bagus. Menurut Riyono, semua daerah memiliki keunikan tersendiri, tinggal pemerintah, pelaku wisata dan masyarakat menggali potensi tersebut. Ia menyatakan semua pihak harus bekerjasama mempromosikannya pada para wisatawan, baik domestik maupun asing.

"Pembagian pariwisata di Riau sudah berjalan dengan benar, tinggal Kita mengemasnya dengan branding Experiencenomic. Ini suatu hal yang penting dalam meningkatkan pariwisata di Riau. Untuk mencapainya dilakukanlah sertifikasi di bidang pariwisata. Nantinya, Riau akan menjual pengalaman sebagai daya tarik wisata dengan dimulai dari tatanan sosial dan ekonomi," ucapnya. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved