Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Elit Sebut Sesat Jika SK Menkumham Buat Golkar Tak Perlu Gelar Munaslub

Namun dengan tebitnya SK DPP PG Bali Rekonsiliasi ini tentu semakin menegaskan adanya kesepahaman serta saling

Editor:
KOMPAS / HERU SRI KUMORO
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai terpilih Akbar Tandjung bersama anggota formatur dan Ketua DPD I Golkar saat Munas IX Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014). Ical, sebutan Aburizal Bakrie, terpilih secara aklamasi untuk memimpin Golkar periode 2014-2019. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia mengapresiasi terbitnya surat keputusan (SK) Menkumham kepengurusan Golkar yang baru. SK tersebut sebagai bentuk dukungan serius pemerintah untuk mendorong penyelesaian konflik kemarin.

"Walaupun pada Januari kemarin juga sudah pernah diterbitkan SK DPP PG Riau," kata Doli melalui pesan singkat, Rabu (27/4/2016).

Namun dengan tebitnya SK DPP PG Bali Rekonsiliasi ini tentu semakin menegaskan adanya kesepahaman serta saling pengertian di antara DPP Bali, DPP Ancol, dan pemerintah dalam menyelesaikan konflik.

Doli juga melihat terbitnya SK tersebut menjawab polemik soal legal standing persiapan dan penyelenggaraan Munaslub. Dengan situasi seperti ini, katanya, tidak ada lagi alasan untuk menunda pelaksanaan Munas.

Apalagi keluarnya SK tersebut diikuti dengan pernyataan Menkumham yang meminta agar Munas bisa diselenggarakan sebelum pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan. Ia menegaskan adanya pandangan yang keliru dan menyesatkan apabila masih ada pihak yang menganggap keluarnya SK tersebut berdampak pada tak diperlukannya Munas.

"Apalagi kalau ada yang memaksakan seperti itu, maka taruhannya adalah kehancuran partai, karena publik 'distrust' terhadap para pemimpin dan elite Golkar," ujarnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved