Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wushu Riau Kirim Pelatih dan Wasit Juri Ikuti Penataran Tingkat Nasional

Pengprov Wushu Indonesia (WI) Riau kirim 3 pelatih dan 3 wasit juri mengikuti Penataran Wasit, Juri dan Pelatih Wushu Tingkat Nasional

Penulis: Rino Syahril | Editor: Sesri
Foto: straitstimes
Ilustrasi Olahraga Wushu. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rino Syahril

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Riau kirim 3 pelatih dan 3 wasit juri mengikuti Penataran Wasit, Juri dan Pelatih Wushu Tingkat Nasional di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan.

Penataran tersebut kata Ketua Harian WI Riau Ju Hao kepada Tribun, Kamis (12/5/2016) dilaksanakan 9 Mei hingga 14 Mei 2016. Kegiatan ini diikuti sekitar 124 peserta dari 18 Provinsi di Indonesia.

Untuk 3 pelatih adalah pelatih Taulu Sahade, pelatih Sanda Erwin Toher dan Jaja Sukarja (Siak). Kemudian untuk 3 wasit juri adalah wasit juri Taulu Yakub Tandiono, wasit juri San Tanderwin Silitonga (Siak) dan Rajansen Tambunan (Pekanbaru).

Menurut Ju Hao, dikirimnya pelatih mengikuti penataran tersebut karena adanya Perubahan jurus,perubahan tendangan dan penambah nilai serta teknik.

"Jadi agar pelatih kita memahami itu makanya kita kirim," ungkap Ju Hao.

Ju Hao juga menambahkan, pelatih dan wasit juri yang dikirim berasal dari Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten/Kota di Riau.

"Hal itu kita lakukan adalah untuk pemerataan pelatih dan wasit juri di Riau," papar Ju Hao.

Penataran tersebut mendatangkan 4 instruktur dari tiongkok yakni Chen Chao dan Bu Nai Bin (Sanda), serta Li Ying Kui serta Fun Yen Mei (taolu) dan instruktur dari dalam negeri yakni Dikdik Djafar Siddik MPd.

"Penataran itu dibuka oleh Kabid Binpres KONI Pusat Tony SB Husodo mewakili Ketua Umum Tona Suratman.

Antusias Pengprov WI mengikuti penataran cukup tinggi, karena diikuti 124 peserta yang terdiri dari 35 wasit taolu, 43 wasit sanda, 17 pelatih taolu, dan 29 pelatih sanda.

Sementara itu Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma menyampaikan, kunci utama keberhasilan wushu adalah kekompakan, bukan karena faktor individu. Kerja keras bahu membahu merupakan faktor yang mengantarkan Wushu Indonesia bisa berbicara di berbagai event internasional termasuk sukses besar di Kejuaraan Dunia XIII di Jakarta Desember 2015 lalu.

“Kekompakan yang kita maksudkan bukan hanya sesama insan wushu, tapi juga dengan berbagai stake holder lain khususnya pemerintah. Terus terang, Wushu Indonesia tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan pemerintah sangat diharapkan, termasuk soal dana,” tegas Master Supandi.

Karena itu pula, penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini mengajak insan wushu di tanah air bisa mempertahankan bahkan lebih meningkatkan kekompakan, meskipun nantinya ia tidak lagi memimpin organisasi ini. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved