Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 1437 H

Pengalaman Zetra Berpuasa 19 Jam Dibawah Iklim Ektrim

Dosen PGSD FKIP UR ini tengah menempuh program studi S3 di University of Copenhagen, Denmark. Salah satu negara di kawasan Skandinavia

Editor: Sesri
Istimewa
Zetra beserta istri dan anaknya berfoto disekitaran taman Frederiksborg Castle, Kota Hillerød pada musim semi. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Firmauli Sihaloho

TRIBUNPEKANBARU.COM - BERUNTUNGLAH kita di Indonesia, menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan rata-rata 12 jam saja. Setiap tahun begitu. Coba bandingkan dengan muslim di sejumlah negara, Eropa, misalnya, yang durasi puasanya mencapai 22 jam lamanya.

Itulah yang dialami Zetra Hainul Putra, dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau, yang saat ini menempuh program studi S3 di University of Copenhagen, Denmark. Salah satu negara di kawasan Skandinavia yang berada dekat Kutub Utara.

Zetra menempuh pendidikan doktornya di negeri itu sejak September 2015 melalui program Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Di sini saya berpuasa selama kurang lebih 19 jam 30 menit. Waktu sahur sekitar pukul 02.28 dan buka sekitar pukul 21.59, dengan suhu udara berkisar antara 20 – 25 derajat celsius,” ujarnya kepada Tribun melalui pesan elektronik (e-mail), Selasa (21/6/2016).

Pria yang menyelesaikan studi S-1 di Universitas Riau itu mengakui berpuasa di negara Skandinavia itu sangat menantang. Perlu fisik yang prima, karena ia tetap beraktivitas, kuliah dari pukul 09.00 hingga 17.00 waktu setempat dengan cuaca dingin yang cukup ekstrem. Tak jarang ia merasa kelelahan.

“Tetapi dengan niat dan semangat yang kuat untuk menjalankan ibadah puasa, Insya Allah sejauh ini saya masih bisa bertahan,” ujarnya.

Bagaimana dengan shalat tarawih? Biasanya ia melaksanakannya pada pukul 12 malam. “Ini sungguh sebuah tantangan tersendiri bagi kami terutama suhu di malam hari bisa mencapai 10 derajat Celsius, dingin sekali,” ucapnya.

Selama bulan puasa ia tetap melaksanakan tadarus Al-Quran bersama mahasiswa muslim lainnya. Caranya unik, yakni tadarus secara online melalui aplikasi video Skype.

“Ini pengalaman yang sangat menarik karena sangat berbeda dengan apa yang kita lakukan di Indonesia. Saya bersama warga muslim Indonesia lainnya yang tergabung dalam Indonesian Muslim Society in Denmark melaksanakan tadarus seusai berbuka puasa melalui Skype,” sebutnya.

Denmark berpenduduk sekitar 5,5 juta orang. Di negara itu Muslim minoritas, hanya 4 persen dari jumlah penduduk.
Meski begitu, Zetra mendapatkan perhatian dari mahasiswa dan masyarakat Denmark saat menjalankan ibadah puasa.

Mereka sering bertanya mengenai kondisinya yang tidak makan dan minum dalam rentang waktu yang sebegitu panjang.
Pria yang hobi sepak bola menceritakan tentang berbuka puasa. Di Indonesia sangat mudah mencari makanan dan minuman berbuka puasa atau takjil. Banyak ragamnya. Tapi jangan harap itu ada di Denmark.

“Di sini kami tidak bisa membeli takjil karena tidak ada yang menjual seperti di Indonesia. Kalau mau, ya harus dibuat sendiri. Bahan-bahannya biasanya cukup mudah didapatkan di toko-toko Asia di Copenhagen (ibu kota Denmark),” terangnya.

Selain durasi berpuasa yang panjang dan cuaca ekstrem, tantangan berikutnya bagi Muslim berpuasa di negara Skandinavia itu adalah menjaga pandangan.

“Masyarakat di sini berpakaian dengan sedikit terbuka. Hal ini tentu jauh lebih berat dimana saya harus menjaga pandangan saya guna menjaga agar pahala puasa yang saya jalani tidak hilang begitu saja,” tegasnya.

Zetra, pria kelahiran 1985, berencana tidak akan merayakan Idul Fitri 1437 H di kampung halaman, Riau, karena ongkos pulang yang cukup mahal.

“Saya baru saja melakukan penelitian di Pekanbaru selama Februari dan Maret 2016 lalu. Keluarga saya juga baru datang pada pertengahan April 2016. Jadi kami memutuskan untuk Lebaran di sini saja,” kata dia. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved