Persiapan Jelang PON Jabar, Percasi Riau Kirim 11 Atlet Catur Try Out ke Semarang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengurus Provinsi Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Riau mengirimkan sebanyak 11 atlet terbaiknya mengikuti program tryout ke Semarang, Jawa Tengah mulai 8-3 Agustus mendatang. Uji tanding ini sebagai persiapan lanjutan menghadapi PON XIX di Jawa Barat.

"Kita kirim para atlet PON kita untuk sparing partner lewat tryout dengan atlet-atlet Jateng. Untuk mengetahui secara detail kekuatan atlet dan perbandingan dengan kekuatan kompetitor," kata Ketua Umum Pengprov Percasi Riau, Nasir Day SH, MH didampingi Waketum Juliasmet Simanjuntak dan Kabid Humas, Kibey, Jumat (5/8).

Tim tryout tersebut akan didampingi oleh Sekum Pengprov Percasi Riau, Lazuardi Siregar yang juga merupakan wasit nasional. Ke-11 atlet tersebut, terdiri atas 6 atlet putri dan 5 atlet putra. Provinsi Riau mengikuti 4 nomor pertandingan, yakni putra dan putri beregu, campuran serta tunggal putri.

Dipilihnya Semarang sebagai ujicoba, menurut Nasir Day disebabkan provinsi itu dianggap memiliki kekuatan atlet yang mumpuni. Riau sebagai juara umum Porwil Sumatera cabor catur ingin mencari kekuatan lawan yang seimbang.

"Sepulang dari tryout ini, para atlet akan mengikuti TC penuh yang akan dilakukan KONI Riau. Kita harapkan mereka bisa mempersiapkan diri secara maksimal dan berbuah hasil terbaik," tegas Nasir Day.

Wakil Ketua Umum Pengprov Percasi Riau, Juliasmet Simanjuntak SE menegaskan, pihaknya tak menargetkan muluk-muluk capaian medali dari PON di Jabar mendatang. Pengprov Percasi hanya berharap agar ada persembahan medali dari atlet yang dikirim.

"Soal target PON, kita tak ingin memberikan beban mental dan moral ke atlet. Agar mereka bisa bertanding lepas. Harapannya, kita bisa bawa pulang medali ke Riau dari PON Jabar," jelas Juliasmet.

Kabid Humas Percasi Riau, Kibey menjelaskan, ke depan Percasi Riau akan lebih memprioritaskan pembinaan atlet usia dini dan junior. Yakni dengan mendorong jajaran Pengkab/ Pengkot untuk melakukan penjaringan dan pendataan atlet di daerah masing-masing.

"Karena sebenarnya, dalam jangka strategis, pembinaan atlet junior dan usia ini ini lebih menjanjikan dan hasilnya lebih konkret. Sepanjang dilakukan secara berkelanjutan," pungkas Kibey. (*)