Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Riau Nihil Titik Api, Kalimantan Barat Terpantau 48 Titik

Riau nihil dari hotspot. Kebakaran hutan dan lahan yang sebelumnya sempat merebak di wilayah Riau telah berhasil dipadamkan

Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Melvinas Priananda
Padamkan Kebakaran Lahan - Petugas pemadam kebakaran Kota Pekanbaru menyemprotkan air guna memadamkan kebakaran lahan di Jalan Melur, Panam, Pekanbaru, Selasa (23/8/2016). Cuaca kering serta angin membuat api dengan cepat merambat di lahan kosong yang berada di tengah pemukiman warga tersebut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan membuahkan hasil. Jumlah titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan berkurang signifikan.

Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, satelit MODIS memantau 156 hotspot yang tersebar di 21 provinsi di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (31/8/2016) pukul 07.00 WIB.

"Di Jawa Barat terpantau 14 hotspot, namun hotspot ini berasal dari pembakaran jerami pasca panen padi di sawah yang tidak memberikan dampak lingkungan yang berarti," kata Sutopo dalam keterangannya kepada Tribunnews, Rabu (31/8/2016).

"Riau nihil dari hotspot. Kebakaran hutan dan lahan yang sebelumnya sempat merebak di wilayah Riau telah berhasil dipadamkan," kata dia.

Menurut Sutopo, pantauan satelit maupun patroli udara menunjukkan tidak ada yang terbakar. Meskipun asap tipis masih mengepul dari lokasi-lokasi yang terbakar sebelumnya.

Nihilnya hotspot ini menyebabkan kualitas udara di Riau pada tingkat baik.

"Seluruh pengukuran kualitas udara yang dilakukan di Sumatera menunjukkan hasil yang menggembirakan," kata dia.

Berdasarkan pengukuran Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Siak, Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Kepri, Palembang, Aceh dan Jambi semuanya di bawah 50 psi.

"Artinya udara baik dan sehat. Jarak pandang juga di Pekanbaru 7 km, Rengat 6 km, Dumai 7 km, dan Pelalawan 5 km," kata Sutopo.

Hingga saat ini Tim Satgas Terpadu dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, Damkar, Masyarakat Peduli Api dan relawan terus melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Pendinginan daerah bekas terbakar terus dilakukan. Asap tipis yang keluar dari lahan gambut tetap ditangani dengan menyemprot air hingga kedalaman tertentu di lahan gambut.

Patroli diintensifkan dengan menggunakan motor tril masuk permukiman, pekarangan, hutan dan perkebunan. Lima helikopter BNPB masih terus melakukan water bombing.

Begitu juga dua pesawat Air Tractor melakukan patroli udara dan pengeboman air. Hujan buatan terus dilakukan setiap harinya.

Kalimantan Barat Ada 48 Hotspot

Sebaliknya di Kalimantan Barat terdapat 48 hostpot sesuai pantauan satelit MODIS, Rabu (31/8/2016) pukul 07.00 WIB.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved