Karya Siswa SLB Dipamerkan dalam Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Riau menggelar Festival inovasi kewirausahaan siswa Indonesia di Lantai Dasar Mal Ciputra Seraya.
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Riau menggelar Festival inovasi kewirausahaan siswa Indonesia,khususnya anak-anak berkebutuhan khusus hingga 4 September mendatang di Lantai Dasar Mal Ciputra Seraya.
Belasan sekolah luar biasa dari segala penjuru daerah se Provinsi Riau memamerkan berbagai hasil karya tangan para muridnya.
Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Luar Biasa Negeri 033 Tembilahan ini yang memamerkan aneka makanan yang diolah oleh para muridnya yang berkebutuhan khusus.
"Kalau produk unggulan kita yaitu aneka anyaman dengan bahan dasar daun pandan. Para murid mengolahnya menjadi kipas dan tudung saji,ujar kepala sekolah luar biasa Negeri 033 Tembilahan, Darniwati yang didampingi oleh penjaga Stan nya, Saini.
Selain itu, ada juga lampu lampion yang terbuat dari benang dan dihias dengan berbagai macam bentuk, seperti wajah game ternama, angry birds.
"Semua hasil karya Murid kita ini akan dijual mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 120 ribu. Dan hasil penjualan ini akan digunakan untuk membantu operasional sekolah kita," tuturnya.
Sementara itu, Sekolah Luar Biasa Negeri Bengkalis tampil dengan aneka manisan untuk adat pengantin Melayu yang dihias dan diciptakan melalui tangan-tangan kreatif para muridnya.
Manisan yang ditawarkan beraneka ragam jenis buah, seperti pepaya. Dan uniknya, sekolah ini juga menampilkan manisan yang berasal dari buah hutan artinya jarang ditemui di tempat-tempat biasa.
Guru SLB Negeri Bengkalis, Nofelinda memaparkan buah-buah hutan yang dimaksud ialah renda, cemai dan gambas.
Aneka manisan ini dihargai mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu.
"kita juga ada replika bunga-bungaan yang terbuat dari sabun mandi yang dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak lilin. Lalu murid-murid kita merangkainya menjadi bunga yang utuh. Untuk produk ini, kita jual seharga Rp 60 ribu saja". paparnya.
Mereka juga menyediakan berbagai jenis ukiran yang berasal dari kayu dan tempurung yang dijadikan ukiran kaligrafi, kura-kura, asbak dan jenis lainnya.
"Kita juga membawa lempuk durian khas Bengkalis yang diolah secara langsung oleh murid-murid kita. Harga untuk lempuk ini hanya Rp 30 ribu saja," jelasnya. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
			