117 Peserta Ikuti Penataran Pelatih dan Wasit Nasional Bola Voli
Sebanyak 117 pelatih dan wasit dari beberapa provinsi ikuti penataran pelatih dan wasit nasional bola voli indoor tingkat C
Penulis: Rino Syahril | Editor: Muhammad Ridho
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rino Syahril
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebanyak 117 pelatih dan wasit dari beberapa provinsi, Sabtu (22/10/2016) ikuti penataran pelatih dan wasit nasional bola voli indoor tingkat C di Hotel Ameera Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pekanbaru.
Penataran tersebut kata Ketua Umum PBVSI Riau Basriman dilaksanakan 22-30 Oktober 2016. "Jumlah pesertanya sebanyak 117 peserta dengan rincian 83 wasit dan 35 pelatih," ujar Basriman.
Pesertanya tambah Basriman dari 5 provinsi di Sumatera yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau dan termasuk Riau sendiri. "Sedangkan dari Riau ada sekitar 8 kabupaten/kota yang mengirim wasit dan pelatihnya mengikuti penataran," ucap Basriman.
Menurut Basriman dengan adanya penataran ini tentunya bisa meningkatkan kualitas pelatih dan wasit di Sumatera dan khususnya Riau. "Oleh karena itu kita berharap nantinya dengan adanya penataran ini pelatih bisa menerapkan ilmunya dan membuat atlet bola voli di Sumatera bisa mengalahkan Jawa," ungkap Basriman.
Kemudian tambah Basriman, untuk wasit nantinya bisa memimpin dengan netral dan tidak curang. "Sebab dengan keberpihakan wasit tentunya sangat merugikan pemain," kata Basriman lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Riau H Kamsol menyampaikan penataran atau pelatihan ini tentunya bisa meningkatkan kualitas pelatih dan wasit. "Untuk itu semua peserta harus mengikutinya dengan serius dan dengan semua yang disampaikan para instruktur," ujar Kamsol.
Intinya kata Kamsol, yang perlu ditanamkan pada diri pelatih, wasit maupun atlet adalah keyakinan. "Sebab saat ini saya melihat keyakinan itu yang telah berkurang dalam diri atlet kita. Hal inilah yang menjadi tantang pelatih," ucap Kamsol.
Dalam kesempatan itu Ketua Umum KONI Riau Emrizal Pakis yang dipercaya membuka penataran pelatih dan wasit nasional tersebut mejelaskan, dalam pertandingan peran wasit memang sangat dibutuhkan agar pertandingan berjalan lancar dan sukses.
"Sebab wasit harus netral dan jangan curang dalam memimpin, karena kalau curang maka tentunya ada yang dirugikan. Oleh karena itu tentunya ada keiklasan wasit saat memimpin pertandingan," ungkap Emrizal.
Terkait wasit kata Emrizal, dirinya sendiri pernah mengalami dan menilai pengaruh wasit dalam bertanding."Saat itu waktu Sepaktakraw Riau bertanding di final melawan Jawa Barat. Ketika set penentu pemain kita ditegur memakai kalung (jimat) dan disuruh membukanya, itu tentunya psikologis atlet kita terganggu," kata Emrizal lagi.
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
