Gubri Diberi Gelar Datuk Paduko Diraja
Andi Rachman langsung diberikan gelar adat, ditandai pemakaian peci berlilit kain hitam atau biasa disebut leterw.
Penulis: | Editor: Muhammad Ridho
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam rangka melestarikan adat dan budaya di Provinsi Riau, Gubernur Arsyadjuliandi Rachman menghadiri upacara adat Kenegerian Lipat Lain, Kampar, yang dibalut dalam Equator Festival 2016, Minggu (16/12) kemarin.
Pada kesempatan itu, politisi Partai Golkar ini disematkan gelar adat kehormatan yakni Datuk Paduko Diraja yang diberikan oleh sembilan suku Kenegerian Lipat Kain, Kampar. Sebelum prosesi pemberian gelar adat, Gubernur Andi Rachman disambut di halaman Balai Adat Kenegerian Lipat Kain dengan aksi silat.
"Sudah menjadi kebiasaan dalam penyambutan pejabat akan diawali dengan pencak silat dan tepung tawar, atau sekapur sirih. Ini dilakukan sebagai tanda penghormatan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, Fahmizal Usman, Selasa (20/12/2016).
Pada saat itu kata Fahmi, Gubernur Riau didampingi istri langsung meninjau stand-stand yang ada di halaman Balai Adat tersebut. Bahkan gubernur beserta istri berbaur dengan masyarakat turut mengacau galamai.
"Galamai adalah kuliner khas daerah yang rasanya juga unik. Nah pada saat acara ternyata gubernur penasaran ikut serta dalam membuat galamai itu,” imbuhnya.
Pada saat orang nomor satu di Riau ini mengacau galamai, masyarakat Kenegerian Lipat Kain juga terlihat sangat antusias. Selanjutnya gubernur beserta rombongan langsung menuju Balai Adat yang sudah ditunggu para datuk dari sembilan suku Kenegerian Lipat Kain.
Andi Rachman langsung diberikan gelar adat, ditandai pemakaian peci berlilit kain hitam atau biasa disebut leterw.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Rachman menyatakan akan menjadikan Equator Festival sebagai salah satu iven tahunan di Provinsi Riau.
"Nantinya kita akan mengembangkan Tugu Equator itu menjadi lebih baik dan kita akan bangun taman," ujarnya.
Usai acara pemberian gelar usai, gubernur berkeliling menaiki becak hias mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di Lipat Kain.
Di antaranya balai adat dan masjid, Takaw Godang, Tugu Equator dan lokomotif kereta api peninggalan zaman Belanda. Lokomotif ini rencananya juga akan dipindahkan supaya lebih dekat dengan Tugu Equator.
Equator Festival 2016 yang ditaja oleh Dinas Pariwisata yang juga dihadiri oleh Plt Bupati Kampar diharapkan bisa menjadi salah satu ajang penampilan seni dan budaya masyarakat Lipat Kain, Kampar Kiri.
"Acara ini juga sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan tujuh destinasi wisata yang ada di Lipat Kain. Dan cara ini juga merupakan kehormatan bagi Gubernur Riau dengan pemberian gelar Datuk Paduka Diraja oleh ninik mamak sembilan Suku Kenegerian Lipat Kain," sebut Fahmizal.
