Lira Inhil: Masyarakat Masih Butuh Jamkesda

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : T. Muhammad Fadhli.

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Pengintegrasian kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke Badan Penyelengga Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun ini kembali mendapat sorotan tajam.

Kali ini sorotan datang dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Inhil yang menilai keputusan tersebut akan menyulitkan bagi masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Ketua Pemuda LSM LIRA Inhil, Arbain mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang menggunakan kartu Jamkesda untuk berobat, di karenakan prosesnya yang mudah dan cepat.

“Jikalau Jamkesda itu dihapuskan, maka jaminan kesehatan masyarakat akan terancam. Sebanyak Rp. 18 Miliar klaim Jamkesda di RSUD Puri Husada pada tahun lalu membuktikan masih banyak menggunakan Jamkesda," ungkapnya di Tembilahan, Minggu (8/1/2017).

Menurutnya, proses pengintegrasian ke BPJS Kesehatan memakan waktu yang lama, karena satu diantara proses verifikasi apakah benar masyarakat tidak mampu harus dilewati masyarakat. Sementara kenyataan dilapangan penanganan yang sakit tidak bisa ditunda dan harus secepatnya ditangani.

Ditambah lagi, masih banyak masyarakat Inhil yang tidak mengerti bagaimana cara mendapatkan Jaminan Kesehatan yang ditanggung pemerintah. Sehingga masih perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh ke masyarakat.

“Sosialisasi ini dilakukan, agar masyarakat tidak kaget dan tau harus melakukan apa agar bisa berobat dan dilayani rumah sakit. Apalagi kalau Jamkesda tidak berlaku lagi, masyarakat," tegasnya.

Untuk itu, Arbain menyatakan, pihaknya siap mendukung pemerintah daerah, dengan catatan seluruh masyarakat Negeri Seribu Parit sudah tercover semua.