DPRD Inhil Wacanakan Karantina Bagi Penyalahgunaan Lem
Kedepan, pengguna lem tidak hanya sekedar ditangkap, tapi kalau bisa juga di karantina.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : T. Muhammad Fadhli
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Perilaku mengisap aroma lem (ngelem) yang sudah sangat memprihatinkan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), telah menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil.
Kegiatan yang rata–rata dilakukan oleh anak sekolah dibawah umur ini, tentu sangat meresahkan masyarakar dan menjadi perhatian semua pihak terutama DPRD Inhil.
Oleh karena itu, untuk menyelamatkan generasi muda di Negeri Seribu Parit dar bahaya penyalahgunaan lem, Komisi I DPRD Inhil akan memanggil seluruh pihak terkait untuk duduk bersama.
“Tahun 2016 ini sudah ratusan anak – anak yang diamankan dan sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu kita sudah membuat jadwal pertemuan bersama pihak terkait seperti, Satpol PP, Bagian Hukum Setdakab Inhil, Kodim, Polres, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Daerah, Kebangpolinmas dan Dinas Sosial untuk membahas persoalan ini,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Inhil, Yusuf Said di Kantor DPRD Inhil, Senin (9/1/17).
Dengan adanya pertemuan ini, Kata dia, akan dibahas langkah kedepan agar persoalan ini bisa diatasi. Dan untuk Kedepan, kepada pengguna ini tidak ingin hanya sekedar Ditangkap, tapi kalau bisa setelah ditangkap, politisi Partai Golkar ini berharap adanya karantina untuk membina para penyalahguna lem ini.
“Kita lakukan pembinaan, minimal satu minggu atau lebih bagus lagi dua minggu. Semua elemen yang ada kita libatkan, hari ini kan ada granat, pemuda BNN, kita langsung aksi dilapangan, kita libatkan kepolisian kodim dan semua pihak terkait,” harapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam karantina ini nantinya akan dilakukan pemantauan dan terhadap anak – anak tersebut.
“Kita pantau apakah lem ini mempunyai sifat ketergantungan. Kalau sekarang ditangkap, panggil orangtuanya, orangtuanya sendiri tak sanggup, tapi kalau kita tangkap dan masukkan ke karantina kita bisa lihat perkembangannya. Kita bisa bisa siapkan dokter,” ujarnya.(*)