Kecelakaan Maut
Kecelakaan Maut Tewaskan 3 PNS Pelalawan, Mobil Korban Tabrak Truk Pengangkut Sawit
Menurut warga Terantang Manuk yang menjadi saksi mata di lokasi, Lia Hartati, kendaraan yang ditumpangi korban
Penulis: johanes | Editor:
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com: Johannes Tanjung
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Tiga pegawai, yang sedianya hendak dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN), tewas dalam kecelakaan maut di jalan lintas timur Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Selasa (31/1/2017) siang.
Tragisnya, mereka tewas dalam perjalanan menuju tempat pelantikan di Pangkalan Kerinci.
Ketiga korban tewas itu adalah Sri Salfiah dan Wahyu Suhendro yang merupakan pegawai di Kantor Camat Bunut, serta Satar yang menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Sungai Buluh, Kecamatan Bunut.
Baca: Ini Foto-foto Mengenaskan Kecelakaan Maut yang Tewaskan 3 PNS Pelalawan
Mereka tewas dalam kondisi mengenaskan dalam mobil Daihatsu Xenia yang rusak parah ditabrak pada bagian samping kiri oleh truk pengangkut sawit.
Satu orang lainnya di mobil naas itu, Faizar, yang juga bertugas di Kantor Camat Bunut, selamat. Namun begitu, ia terluka parah dan kritis. Ia dilarikan ke RS Efarina, Pangkalan Kerinci.
Keempat pegawai itu sedianya akan mengikuti pengambilan sumpah sebagai aparatur sipil negara yang digelar Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKP2D) Kabupaten Pelalawan di Gedung Daerah Laksamana Mangkudiraja, Pangkalan Kerinci.
Baca: Kronologi Kecelakaan Maut di Terantang Manuk Hingga 3 PNS Meninggal Dunia
Kepala BKP2D Pelalawan Andi Yuliandri mengungkapkan, keempat orang itu diundang untuk diambil sumpahnya bersama ratusan pegawai.
Pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris.
"Mereka bekerja di Kecamatan Bunut. Tapi akan dicek lagi apakah mereka dari pengangkatan K2 atau formasi umum," ungkap Andi.
Dia menerangkan, pengambilan sumpah dan pengukuhan ASN di lingkungan Pemkab Pelalawan itu diikuti 359 pegawai.
Terdiri dari 117 ASN lama yang belum disumpah, 220 pegawai yang lolos seleksi melalui jalur umum, dan 22 ASN dari jalur khusus profesi dokter.
Baca: Kecelakaan Maut Renggut 3 PNS, Ini Kata Polres Pelalawan
Kecelakaan maut di jalan lintas timur kilometer 98, Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Selasa siang sekitar pukul 14.00 WIB, itu melibatkan tiga kendaraan.
Yakni , Daihatsu Xenia BM 1124 CG yang dikemudikan Wahyu Suhendro (40), truk Hino Dutro BM 8576 CU pengangkut sawit yang dikendarai Mulyadi (47), dan Mitsubishi Mirage BM 1983 MF yang dikendarai Edi Markor (40).
Siang itu Wahyu Suhendro memacu Xenia dari arah Pangkalan Kuras menuju Pangkalan Kerinci. Wahyu bersama tiga rekannya di dalam mobil.
Menurut keterangan saksi mata, Xenia itu melaju cukup kencang untuk bisa cepat tiba di Pangkalan Kerinci agar bisa mengikuti acara pelantikan sebagai ASN.
Sementara kondisi jalan basah dan licin menyusul hujan yang turun sejak Selasa subuh.
Setibanya di KM 98, Desa Terantang Manuk, Wahyu Suhendro berupaya mendahului mobil Mitsubishi Mirage.
Setelah berhasil menyalip mobil di depannya, Wahyu tiba-tiba hilang kendali sehingga Xenia berputar masuk ke jalur kanan.
Baca: Mobilnya Hancur, Pegawai Pemprov Riau Lakalantas di Jalan Lintas Timur
Pada saat bersamaan melaju truk pengangkut sawit dari arah berlawanan.
Tabrakan tak terelakkan karena jarak kedua kendaraan sudah dekat.
Truk menabrak bagian samping sebelah kiri Xenia, tepat di bagian tempat para penumpang duduk.
Dari kondisi mobil, terlihat bagian itu ringsek hingga masuk ke bagian dalam. Diduga tiga penumpang tewas terjepit di dalam Xenia.
Seusai menabrak Xenia, truk yang dikemudikan Mulyadi terus melaju dan masuk ke jalur lawan dan bertabrakan dengan mobil Mirage dan kemudian terbalik, menumpahkan muatan sawit.
Sri Salfiah dan Satar meninggal dunia di tempat kejadian. Wahyu Suhendro, sopir Xenia, sempat dilarikan ke RS Efarina, Pangkalan Kerinci, namun nyawanya tidak tertolong.
“Satar (50) dan Sri Salfiah meninggal dunia di TKP. Korban Wahyu Hendro meninggal dunia di RS Efarina. Ketiganya penumpang mobil Xenia," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo kepada Tribun.
Sedangkan satu penumpang Xenia, Faizar (44), menderita luka berat. Ia segera dilarikan ke RS Efarina karena kondisinya kritis.
Begitu juga dengan Mulyadi, pengemudi truk, dilarikan ke rumah sakit sama karena luka-lukanya parah.
Sementara Edi Markor (40), pengemudi Mirage, hanya menderita luka ringan.
Menurut Kapolres, penyebab kecelakaan diduga karena kurang hati-hatinya pengemudi Xenia.
Diduga Wahyu Suhendro memacu Xenia cukup kencang di saat permukaan jalan licin karena hujan.
“Saat mendahului kendaraan di depannya, ia lalu hilang kendali dan terjadi kecelakaan lalu lintas,” kata Kapolres.
Seorang saksi mata, Lia Hartati kepada Tribun mengatakan, warga sekitar berhamburan ke lokasi kecelakaan begitu mendengar dentuman keras dari tabrakan.
“Namun warga tidak berani mendekat, karena kondisi para korban sangat parah. Patah-patah gitu,” ujar perempuan 24 tahun tersebut.
"Semua korban tadi pakai baju PNS. Tiga orang meninggal dan satu orang luka-luka. Mereka ada empat orang (di mobil Xenia)," terang warga Desa Terantang Manuk tersebut.
"Truk sampai terguling. Kalau mobil Mirage cuman rusak dikit dan penumpangnya tak apa-apa," kata dia. (joe)