Rakor Wasit Voli Hasilkan 7 Poin Penting
Kemudian kata Balok, harus mengikuti prosedur organisasi yang sah. "Kedua terkait Keseragaman yakni harus
Penulis: Rino Syahril | Editor:
Laporan : Rino Syahril
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rapat Koordinasi (Rakor) Perwasitan Bola Voli se Riau, Minggu (19/3) sore menghasilkan 7 poin penting untuk kemajuan wasit bola voli di Riau.
"7 poin penting itu adalah pertama sistem pemanggilan wasit harus memakai rekomendasi dari Pengurus Provinsi (Pengprov), Pengurus Kabupaten (Pengkab) dan Pengurus Kota (Pengkot)," ujar Kabid Perwasitan PBVSI Riau T Zainuddin Balok kepada Tribun, Senin (20/3).
Kemudian kata Balok, harus mengikuti prosedur organisasi yang sah. "Kedua terkait Keseragaman yakni harus memakai. Baju resmi wasit PBVSI, celana dongker, tali pinggang putih menggunakan logo PBVSI, sepatu warna putih, memakai jam tangan," ucap Balok.
Ketiga tambah Balok, Rakor Wasit dilaksanakan setiap tahun setelah Rakerprov PBVSI Riau dan tempatnya digilir tergantung persetujuan Pengkab/Pengkot. "Keempat sistem koordinasi, dimana dalam setiap kegiatan atau pertandingan harus berkoordinasi dengan Bidang perwasitan, pertandingan dan wasit yang dituakan," ungkap Balok.
Kelima, kenjang karir wasit diantaranya mempertimbangkan faktor umur, tingkat pendidikan, tahun mulai berkarir, kelayakan atau kompetisi kemampuan, sifat dan mental individu wasit. "Selanjutnya keenam terkait sanksi yakni teguran tertulis dari Bidang Perwasitan atau PBVSI. Lalu tidak dibenarkan turun dalam pertandingan resmi, dan diberhentikan dengan tidak hormat," papar Balok.
Terakhir membentuk koorp wasit. "Untuk membentuk koorp wasit kita masih menunggu juknis dan juklak dari PP BVSI. Jadi kita akan seger berkoordinasi dengan PP PBVSI," ujar Balok. (rsy)
